dc.description.abstract |
Workaholic adalah sebuah fenomena yang menggambarkan para pekerja
yang melakukan pekerjaan mereka lebih dari tuntutan bahkan melebihi jam
normal. Tidak sedikit dari para workaholic yang mendapatkan dampak negatif
dari fenomena tersebut, walau disebutkan pula bahwa ada dampak positif dari
fenomena tersebut. oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam
fenomena ini dan menelaahnya berdasarkan pandangan Al-Qur’an beserta
penafsirannya, juga mencari solusinya. Maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dan menganalisa fenomena workaholic dan solusinya dalam
penafsiran Quraish Shihab.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yakni melakakukan
pengumpulan data dan pengkajian terhadap suatu fenomena secara mendalam.
Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah library research dengan
merujuk pada sumber primer dan sekunder, terutama kitab Tafsir al-Mishbah
dan data pendukung dari buku, jurnal atau artikel yang dapat membantu dalam
penelitian ini. kemudian metode analisis data dalam penelitian ini berupa
analisis deskriptif yakni dengan mengumpulkan data-data yang berkaitan
dengan penelitian kemudian mengkajinya dan menyimpulkannya berdasarkan
pada data yang sudah diolah. Pendekatan pada penelitian ini menggunakan
teori kajian tokoh untuk memahami pemikiran seorang tokoh, kemudian teori
kognitif untuk menunjang penelitian dari sudut pandang psikologi.
Hasil penelitian ini berdasarkan pada ayat pada Q.S. Al-Taubah [9]:105
yang berisi mengenai sebuah perintah untuk bekerja dan mencari karunia yang
telah Allah SWT sebarkan di bumi, sedangkan pada Q.S. Ali Imrān [3]: 147
berisi pesan bahwa berlebih-lebihan hanya akan membuat manusia lemah.
Kemudian pada Q.S. Gāfir [40]: 61 berisi solusi dari fenomena workaholic
yakni sebuah perintah untuk beristirahat, dan pada Q.S. A-Naba’ [78]: 9-11
adalah bentuk work life balance dalam Al-Qur’an. dalam beberapa ayat
mengenai penciptaan siang yang digunakan untuk bekerja, Allah SWT
menyandingkan dengan penciptaan malam untuk beristirahat. Allah SWT
dalam firman-Nya tidak menyebutkan untuk bekerja secara terus-menerus,
akan tetapi juga memerintahkan untuk beristirahat untuk menjaga
keseimbangan dalam hidup. |
en_US |