dc.description.abstract |
Dewasa ini marak sekali perdagangan makanan impor maupun
ekspor yang berada di tengah-tengah masyarakat. Baik dalam suatu
produk makanan ataupun dalam bentuk tempat makan yang mengunakan
sistem waralaba. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: bagaimana
respon masyarakat, khususnya masyarakat Jatiwaringin terhadap label
halal. Untuk menjawab pertanyaan ini, dilakukan penelitian dengan
mengunakan metode kuantitatif dengan pendekatan yang bersifat
deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
Banyak masyarakat muslim yang sebenarnya sudah paham
hakikat dari kata halal. Dan seberapa pentingnya label halal di suatu
produk makanan atau restoran di tengah-tengah masyarakat yang
majemuk disaat ini.
Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif yang
bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui dan menggambarkan
karakteristik variabke yang berkenaan dengan fenomena yang diteliti
dalam suatu keadaan. Dan menggunakan jenis penelitian lapangan (field
research) yaitu kegiatan penelitian dilakukan di daerah pusat kuliner di
Jatiwaringin. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sumber data primer yaitu sumber data yang diperoleh dari menyebar
kuisioner kepada masyarakat Jatiwaringin-Bekasi dan sumber data
sekunder yaitu sumber data yang didapatkan dari catatan dan buku-buku
yang terkait pada permasalahan yang penulis kaji. Metode pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi,
wawancara, dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian respon masyarakat terhadap label halal di
restaurant Jatiwaringin-Bekasi adalah respon masyarakat masih banyak
yang tidak memperhatikan ada tidaknya sertifikat halal di restoran yang
ingin mereka kunjungi. Karena mayoritas konsumen atau masyarakat
Jatiwaringin-Bekasi masih kurang memahami hakikat dari pentingnya
memperhatikan ada tidaknya label halal. Padahal label halal menjadi
satu-satunya tolak ukur restoran tersebut layak atau tidak untuk
dikatakan halal untuk dikonsumsi |
en_US |