Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap ad-dakhīl yang terdapat pada penafsiran surat Al-Kahfi dalam Tafsir al-Kāsyif karya Muhammad Jawwad Mugniyah (1905-1979 M). Tafsir ini ditulis oleh tokoh syi’ah kontemporer yang berasal Lebanon. Pada masanya, Muhammad Jawwad Mugniyah termasuk ke dalam tokoh syi’ah yang produktif dalam menulis. Dengan status sosial sebagai tokoh dalam sebuah sekte yang sangat besar dalam tubuh sejarah Islam, maka tidak menutup kemungkinan Muhammad Jawwad Mugniyah menyelipkan ideologi sektenya dalam karya tafsir. Berdasarkan hal tersebut, maka tesis ini akan meneliti penafsiran Muhammad Jawwad Mugniyah, khususnya surat Al-Kahfi.
Tesis ini sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Shirat dengan judul Ad-Dakhīl fī Tafsir Al-Qusyairy (Studi Analisis Kisah Aiyub a.s) Bahwa Al-Qusyairy mencantumkan beberapa hadis ḍaīf dan isrāiliyyāt dalam penafsirannya serta menyelipkan penafsiran sufisme karena latar belakangnya sebagai seorang sufi. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa tidak menutup kemungkinan seorang mufasir menyelipkan kecenderungannya terhadap ideologi pemikirannya.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan digolongkan dalam penelitian kepustakaan (library research). Melalui pendekatan studi kritik tafsir ad-dakhīl dan proses analisis data yang dilakukan dengan metode deskriptif analitis dan komparatif, tesis ini berusaha mengungkap dan menemukan ad-dakhīl yang terdapat dalam surat Al-Kahfi sebagaimana dijelaskan pada Tafsir al-Kasyīf. Sumber utama penelitian ini menggunakan kitab Tafsir al-Kasyīf, dan menggunkan sumber atau karya tulis lainnya yang relevan sebagai sumber kedua.
Tesis ini membukikan bahwa: Pertama, penafsiran Muhammad Jawwad Mugniyah pada surah Al-Kahfi dalam Tafsir al-Kasyīf mengandung unsur ad-dakhīl. Kedua, dalam penafsiran surat Al-Kahfi ditemukan empat ad-dakhīl al-ma'śūr dan tiga ad-dakhīl al-ra'yī dengan klasifikasi sebagai berikut: tiga dalam bentuk hadis ḍaīf, satu isrāiliyyāt, dan tiga ad-dakhīl al-ra'yī yang ditemukan merupakan ijtihad pribadi mufassir. Ketiga, penafsiran dalam Tafsir al-Kāsyif dilatarbelakangi oleh fanatisme terhadap ideologi sekte yang diyakini dan faktor kelalaian dalam mengambil sumber informasi yang tidak jelas rujukannya.
