Abstract:
Media sosial semakin berkembang sampai saat ini, aplikasi Instagramversi android muncul pada bulan April 2012 dan sampai saat ini semakinbanyak fitur-fitur terbarunya salah satunya beauty filter. Penelitianini
bertujuan untuk menganalisa penggunaan beauty filter pada aplikasi tersebut
dalam konteks kufur nikmat yang diuraikan oleh Wahbah az-Zuhaili dalamkitab Tafsīr Al-Munīr fī al-‘Aqīdah wa as-Syarīah wa al-Manhaj. Sumber data primer penelitian ini adalah kitab Tafsīr Al-Munīr fī al-‘Aqīdah wa as-Syarīah wa al-Manhaj karya Wahbah az-Zuhaili.
Disempurnakan dengan sumber data skunder yang berupa jurnal, skripsi,
tesis dan berbagai artikel dari website yang relevan dengan pembahasanini.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif berbentuk kepustakaan(library research). Adapun teknik pengumpulan data penelitianini
menggunakan teknik dokumentasi yang berbentuk tulisan atau karya, yaitudengan mengumpulkan data-data penafsiran kitab Tafsir al-Munir karyaWahbah al-Zuhaili dan membaca serta menelaah buku, jurnal, skripsi, tesis,
dan media yang terkait dengan penggunaan beauty filter pada konteks kufurnikmat. Maka metode analisis data yang tepat digunakan adalah deskriptifanalisis.
Hasil penelitian dalam skripsi ini, bahwasanya dalam penggunaan
beauty filter sejalan dengan nilai-nilai dalam Al-Qur’an yaitu membahas
tentang penciptaan manusia serta kewajiban atas manusia untuk selalu
bersyukur atas nikmat yang telah Allah beri Q.S. al-Isrā’ [17]: 70, Q.S albaqarah [2]: 152, Q.S Ibrahim [14]: 7. dalam penafsiran Wahbah, beliau
sepakat bahwa jika kita mensyukuri nikmat maka Allah akan menambah
nikmat tersebut dan orang yang kufur adalah orang yang jahil dan tidak
mengenal Allah kemudian akan diberikan azab dan hukuman, serta Allah
memberikan kemuliaan kepada manusia. tetapi beliau sepakat untuk
mengharamkan apa yang dapat merubah dari bentuk atas ciptaan Allah Swt.
Adapun relevansinya pada masa kini adalah permasalahan tersebut masih
terus terjadi dan solusi dari problematika dalam Al-Qur’an masih relevan
untuk diaplikasikan selama penafsirannya dikontekstualisasikan dengan
perkembangan zaman