Abstract:
Secara signifikan, pembacaan selawat Nabi ini telah melahirkan sejumlah
besar jenis dan peran yang berbeda. Ayat-ayat mengenai keagungan dan
pujian kepada Nabi Muhammad Saw.yang biasanya dapat kita temui dalam
kumpulan kitab-kitab Maulid al-rasūl.Berdasarkan kenyataan tersebut, tulisan
ini mencoba untuk mencari tahu dan menjelaskan makna selawat dengan
melakukan analisis terhadap QS. Al-Aḥzāb [33]:56.
Jenis penelitian ini adalah penelitian Kualitatif, adapun penelitian ini
menggunakan sumber data primer berupa kitab Tafsir Tafsir Marāh Labīd,
Tafsir Al-Qur’anul Majid Al-Nur, Tafsir Al-Ibrīz, Tafsir Al-Lubab, Tafsir
Departemen Agama RI dan sumber data skunder berupa jurnal dan karya
ilmiah. Teknik analis data yang penulis lakukan ialah pertama,
mengidentifikasi kitab tafsir nusantara terkait tema yang akan dibahas. Kedua,
menganalisis data-data yang berkaitan dengan tema penelitian. Ketiga,
memasukan data-data yang telah dianalisis tadi dan mengelompokan
nya.Pendekatan yang penulis gunakan adalah komparatif (muqarran) dari
teori Al-Farmawi.
Hasil penelitian ini pertama, makna selawat dalam QS. Al-Aḥzāb [33]:56,
terdapat perbedaan pada penafsiran Hasbī mengenai makna selawat Allah
untuk Nabi Muhammad Saw, ketika empat mufasir sama memaknainya
dengan rahmat, hasbī memaknai nya dengan memuliakan Nabi. Pada makna
selawatnya malaikat Nawawi dan Bisrī memknainya dengan doa, Bisrī dan
Depag RI memaknai dengan Istighfar, sedangkan Quraish Shihab memaknai
dengan keduanya yakni doa dan Istighfar. Mengenai makna selawat mukmin
Nawawi dan Hasbī memaknai dengan memuliakan Nabi Muhammad
Saw.sedangkan tiga lainya yaitu Bisrī, Quraish Shihab, dan Depag RI tidak
menjelaskan makna tersebut dalam penafsiranya.
Ketiga, relevansi QS. Al-Aḥzāb (33): 56 bahwasanya penulis menemukan
nilai-nilai mengenai relevansi dari QS. Al-Aḥzāb [33]: 56 dalam konteks saat ini. Pertama anjuran untuk membaca selawat kepada Nabi Muhammad Saw
dan yang kedua anjuran memuliakan Nabi Muhammad Saw