Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komparasi penafsiran ayat-ayat Bait al-Maqdis dari tokoh-tokoh mufasir mazhab kalami yaitu sunni yang diwakili oleh Tafsir Mafātīḥ al-Ghaib karya Fakhr al-Dīn ar-Rāzī, mu’tazilah yang diwakili oleh Tafsir Al-Kasysyāf karya Az-Zamakhsyarī, mufassir syi’ah yang diwakili oleh Tafsir Al-Qummī karya ‘Alī bin Ibrāhīm Al-Qummī. Lalu menganalisis kontekstualisasi komparasi penafsiran ayat-ayat Bait al-Maqdis. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research). Penelitian ini akan menggunakan pendekatan historis dan geopolitik yang berupaya mengungkap kejadian bersejarah terkait Bait al-Maqdis dan isu-isu yang terjadi pada era modern di tanah Bait al-Maqdis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penafsiran mazhab kalam sunni dan mu’tazilah memiliki banyak kemiripan sedangkan penafsiran mazhab kalam syi’ah cenderung memiliki perbedaan yang mengarah pada ideologi-ideologi sektariannya. Lalu kontekstualisasi pada ayat-ayat Bait al-Maqdis menunjukkan dalam sejarah bahwa dinasti Islam yang berpaham sunni (Umayyah dan ‘Abbāsiyyah) dan mu’tazilah (‘Abbāsiyyah era Mu’taṣīm) pada waktu itu sangat memperhatikan masalah Bait al-Maqdis, sedangkan di era kekuasaan dinasti syi’ah (Fāṭimiyyah) cenderung mengabaikan hak-hak rakyat Bait al-Maqdis dan menjalin kerjasama dengan kaum Kristen yang di kemudian hari mendorong peristiwa Perang Salib di Bait al-Maqdis dan tanah arab. Sehingga untuk membebaskan Bait al-Maqdis dari penjajahan di era modern ini diperlukan keseriusan umat Islam untuk menjadikan isu Bait al-Maqdis sebagai isu sentral dan mempelajarinya dengan ilmu yang benar, termasuk tafsir dari ayat-ayat Bait al-Maqdis.