Abstract:
Dalam perkembangan dunia modern, semua kegiatan diukur dengan nilai materi dan
pamrih, melaksanakan ibadah sekedar untuk menggugurkan kewajiban karena tidak
didasari rasa cinta kepada Allah. Kurangnya rasa cinta kepada Allah tersebut
berakibat menurunnya jumlah umat agama Islam di Indonesia. Menurut Hamka,
cinta manusia kepada Allah merupakan kecintaan seorang hamba kepada Tuhannya
yang senantiasa diwujudkan dengan penghambaan yang mutlak. Maka penelitian ini
menganalisa penafsiran Hamka terhadap ayat-ayat yang berkaitan dengan konsep
love language, dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana penafsiran Hamka
terhadap konsep love language dan relevansinya pada kehidupan saat ini.
Pada penelitian sebelumnya, penulis hanya mendapati penelitian yang membahas
mengenai cinta secara umum dalam Al-Qur‟an, dan penelitian mengenai konsep love
language untuk hubungan manusia dengan manusia. Maka dari itu, penelitian ini
membahas konsep love language dalam Al-Qur‟an antara manusia dengan Allah.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan library research.
Sumber data primer yang digunakan yaitu kitab Tafsir Al-Azhar dan sumber data
sekunder berupa buku, artikel, jurnal, yang berkaitan. Teknik pengumpulan data
pada penelitian ini dengan metode dokumentatif, kemudian dianalisis menggunakan
metode analisis isi dengan pendekatan psikologi.
Hasil temuan dari penelitian ini yaitu penulis menemukan ada 5 term yang berkaitan
dengan love language yaitu yaitu term doa dalam (QS. Al-Baqarah [2]: 186), term
zikir (QS. Āli „Imrān [3]: 191), term shalat dalam (QS. Al-Baqarah [2]: 45-46), term
syukur (QS. Ibrāhīm [14]:7), term infak (QS. Al-Baqarah [2]: 261), term jihad dalam
(Al-Baqarah [2]: 218), term tilawah dalam (Fāṭir [35]: 29). Kelima term itu
ditafsirkan Hamka sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan
keimanan kepada-Nya, dan penafsiran Hamka relevan dengan 5 teori yang ada pada
konsep love language yaitu word of affirmation, quality time, receiving gifts, act of
service dan physical touch. Hamka menekankan pentingnya mendekatkan diri
kepada Allah dengan memperbanyak berdoa dan berzikir, salat yang khusyu‟,
bersyukur atas nikmatnya, infak karena Allah, berjihad di jalan Allah, dan tilawah
Al-Qur‟an dengan memahami dan meresapi isinya agar Allah juga mendekat kepada
kita, jiwa kita menjadi kuat, cinta dan takwa kita berpusat kepada Allah, dan keimanan kita kepada-Nya meningkat.