dc.description.abstract |
Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi dengan adanya terbitan Mushaf
Kementrian Agama Republik Indonesia pada tahun 2021 yang ditambahkan
catatan pinggir (hamisy) riwayat berbeda dari mayoritas yang digunakan oleh
Masyarakat Indonesia yaitu riwayat Ḥafṣ. Penerbitan mushaf Al-Qur’an
dengan catatan pinggir (hamisy) riwayat Qālūn yang disusun oleh Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kementrian Agama Republik
Indonesia ini merupakan salah satu upaya dalam memasyarakatkan muslim
Indonesia agar dapat mengetahui ragam qirā’āt dalam membaca Al-Qur’an.
Karena, jika Masyarakat Indonesia tidak mengetahui adanya keragaman
qirā’āt dalam membaca Al-Qur’an, dapat menyebabkan kebingungan ketika
melihat mushaf Al-Qur’an yang berbeda dengan riwayat Ḥafṣ dari Imam
‘Āṣim. Sebagai pembandingnya, penulis memakai Mushaf Taufīq Ibrāhīm
Ḍomroh yang diterbitkan oleh Dāral Fiker pada tahun 2009.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian yang
bersifat kepustakaan (Library Research), dengan metode deskriptif-analisis
dan komparatif. Penulis terlebih dahulu mengumpulkan data terkait objek
penelitian yaitu Mushaf Kemenag RI dan Mushaf Taufīq Ibrāhīm Ḍomroh, lalu
menganalisa data dari dua objek mushaf tersebut. Setelah itu, penulis
membandingkan dari sisi metodologi penulisan terhadap catatan pinggir
(hamisy) Mushaf Kemenag RI dan Mushaf Taufīq Ibrāhīm Ḍomroh untuk
mencari persamaan serta perbedaan di dalamnya.
Hasil dari penelitian yang penulis dapatkan yaitu, cukup banyak
perbedaan di dalam metodologi penulisan hamisy dari kedua mushaf tersebut
terkhusus dalam QS. Al-Fātihah dan QS. Al-Baqarah yang penulis fokuskan.
Salah satu perbedaannya yaitu dari sisi jumlah hamisy dalam QS. Al-Fātihah
dan QS. Al-Baqarah. Mushaf Kemenag RI memiliki jumlah hamisy dari kedua
surat tersebut yaitu sebanyak 89 hamisy (catatan pinggir). Dengan jumlah
kaidah ushūliyyah 20 hamisy dan jumlah kaidah farsy al-ḥurūf 69 hamisy.
Sedangkan dalam Mushaf Taufīq Ibrāhīm Ḍomroh memiliki jumlah hamisy
yaitu sebanyak 90 hamisy. Dengan jumlah kaidah ushūliyyah 18 hamisy dan jumlah kaidah farsy al-ḥurūf 72 hamisy. |
en_US |