DSpace Repository

Mushaf Riwayat Ḥafṣ dan Qālūn (Studi Komparatif Metodologi Penulisan Catatan Pinggir (Hāmisy) QS. Al-Fātihah dan QS. Al-Baqarah dalam Mushaf Kementrian Agama Republik Indonesia dan Mushaf Taufīq Ibrāhīm Ḍomroh)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Ahmad Hawasi
dc.contributor.author Ilga Ayu Mawardi, 20211413
dc.date.accessioned 2024-10-28T05:53:19Z
dc.date.available 2024-10-28T05:53:19Z
dc.date.issued 2024
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3826
dc.description.abstract Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi dengan adanya terbitan Mushaf Kementrian Agama Republik Indonesia pada tahun 2021 yang ditambahkan catatan pinggir (hamisy) riwayat berbeda dari mayoritas yang digunakan oleh Masyarakat Indonesia yaitu riwayat Ḥafṣ. Penerbitan mushaf Al-Qur’an dengan catatan pinggir (hamisy) riwayat Qālūn yang disusun oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kementrian Agama Republik Indonesia ini merupakan salah satu upaya dalam memasyarakatkan muslim Indonesia agar dapat mengetahui ragam qirā’āt dalam membaca Al-Qur’an. Karena, jika Masyarakat Indonesia tidak mengetahui adanya keragaman qirā’āt dalam membaca Al-Qur’an, dapat menyebabkan kebingungan ketika melihat mushaf Al-Qur’an yang berbeda dengan riwayat Ḥafṣ dari Imam ‘Āṣim. Sebagai pembandingnya, penulis memakai Mushaf Taufīq Ibrāhīm Ḍomroh yang diterbitkan oleh Dāral Fiker pada tahun 2009. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian yang bersifat kepustakaan (Library Research), dengan metode deskriptif-analisis dan komparatif. Penulis terlebih dahulu mengumpulkan data terkait objek penelitian yaitu Mushaf Kemenag RI dan Mushaf Taufīq Ibrāhīm Ḍomroh, lalu menganalisa data dari dua objek mushaf tersebut. Setelah itu, penulis membandingkan dari sisi metodologi penulisan terhadap catatan pinggir (hamisy) Mushaf Kemenag RI dan Mushaf Taufīq Ibrāhīm Ḍomroh untuk mencari persamaan serta perbedaan di dalamnya. Hasil dari penelitian yang penulis dapatkan yaitu, cukup banyak perbedaan di dalam metodologi penulisan hamisy dari kedua mushaf tersebut terkhusus dalam QS. Al-Fātihah dan QS. Al-Baqarah yang penulis fokuskan. Salah satu perbedaannya yaitu dari sisi jumlah hamisy dalam QS. Al-Fātihah dan QS. Al-Baqarah. Mushaf Kemenag RI memiliki jumlah hamisy dari kedua surat tersebut yaitu sebanyak 89 hamisy (catatan pinggir). Dengan jumlah kaidah ushūliyyah 20 hamisy dan jumlah kaidah farsy al-ḥurūf 69 hamisy. Sedangkan dalam Mushaf Taufīq Ibrāhīm Ḍomroh memiliki jumlah hamisy yaitu sebanyak 90 hamisy. Dengan jumlah kaidah ushūliyyah 18 hamisy dan jumlah kaidah farsy al-ḥurūf 72 hamisy. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Kajian Mushaf en_US
dc.subject Catatan Pinggir (Hamisy) en_US
dc.subject Qirā’āt Al-Qur’an en_US
dc.title Mushaf Riwayat Ḥafṣ dan Qālūn (Studi Komparatif Metodologi Penulisan Catatan Pinggir (Hāmisy) QS. Al-Fātihah dan QS. Al-Baqarah dalam Mushaf Kementrian Agama Republik Indonesia dan Mushaf Taufīq Ibrāhīm Ḍomroh) en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account