dc.description.abstract |
Saat ini banyak umat muslim tanpa disadari kurang memperhatikan akhlak ketika
berinteraksi dengan Al-Qur’an. Mereka tidak mendengarkan dengan seksama ketika
Al-Qur’an dibacakan, kehilangan semangat dan minat dalam membaca serta
merenungkan ayat-ayatnya, berpaling dari mengamalkan dan menjadikan Al-Qur’an
sebagai pedoman hidup. Hal ini serupa dengan keresahan Rasulullah saw. dalam QS.
Furqon [25]: 30.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan library research.
Sumber data primer yang digunakan yaitu kitab Tafsir Fi Ẓilāl Al-Qur’an sumber data
sekunder berupa buku, artikel, jurnal, yang berkaitan. Teknik pengumpulan data pada
penelitian ini dengan metode dokumentatif, kemudian dianalisis menggunakan
metode analisis isi dengan pendekatan kontekstual Abdullah Saeed.
Hasil temuan dari penelitian ini yaitu dengan menggunakan pendekatan kontekstual
Abdullah Said, maka pemahaman akhlak terhadap Al-Qur’an dalam QS. Al-A’rāf
[7]: 204 tidak hanya sebatas mendengar dan dia saat ayat Al-Qur’an dibacakan baik
di dalam ataupun di luar shalat, melainkan juga adanya keseimbangan hubungan
pemimpin dan rakyat, umat muslim yang dapat beramal sesuai syariat islam dan jauh
dari perbuatan munkar, serta mengaplikasikan nasihat berakhlak qur'ani merupakan
bentuk nyata berakhlak terhadap Al-Qur'an yang tujuannya adalah agar Allah
memberikan rahmat bagi umat muslim. Bentuk rahmat Allah terhadap makhluknya,
di antaranya rezeki, keberkahan hidup, kemurahan hati, hidayah dan keimanan,
perlindungan, ampunan, terhindar dari api neraka, dimasukkan ke dalam surga, dan
diberi kesenangan yang agung tiada henti. |
en_US |