Abstract:
Mushaf warisan kesultanan Palembang adalah mushaf kuno yang
memiliki iluminasi ciri khas di daerah Palembang. Mushaf warisan kesultanan
Palembang menjadi objek dalam penelitian karena memiliki ciri khas yaitu
ditulis dengan tinta emas yang memiliki iluminasi pada surah al-Fa>tihah, alBaqarah, al-Kahfi, al-Falaq, dan al-Na>s. Penelitian ini memiliki tujuan untuk
mendeskripsikan bagaimana bentuk iluminasi pada mushaf kuno warisan
kesultanan Palembang, dan menjelaskan makna filosofis di dalam iluminasi
mushaf kuno warisan kesultanan Palembang dan relevansinya terhadap
perkembangan mushaf saat ini.
Penelitian adalah penelitian pustaka (library research) dengan
menggunakan metode analisis deskriptif. Sedangkan teknik pengumpulan data
menggunakan metode dokumentasi, observasi, dan wawancara. Adapun
pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kodikologi
yang digagas oleh Sri Wulan Rujiati Mulyadi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mushaf ini ditulis pada masa
kesultanan Palembang (1659 M – 1823 M). Karakteristik mushaf kuno warisan
kesultanan Palembang memiliki iluminasi motif bunga melati, motif simbar
ukiran kayu Palembang, motif ciri khas Melayu berbentuk kerucut, motif
bunga teratai mekar dan kuncup, motif tinta emas, dan motif bunga mawar.
Seni ukir kayu Palembang memiliki motif khusus yang berbeda dengan daerah
lain, motif ini dipengaruhi oleh Cina, dan warnanya kuning keemasan. Motif
ini menggunakan motif tumbuh-tumbuhan yang memiliki lambang dari
kehidupan. Relevansi mushaf warisan kesultanan Palembang terhadap
perkembangan mushaf saat ini yaitu, mushaf warisan kesultanan Palembang
adalah mushaf tulis tangan yang dijadikan sebagai media pembelajaran, dan
mushaf yang sekarang juga digunakan sebagai media pembelajaran yang
memiliki perkembangan, seperti mushaf cetak adanya materi-materi selain
teks Al-Qur`an seperti terjemahan, transliterasi, tajwid warna, terjemahan per
kata, tafsir, dan mushaf Braille.