Abstract:
Agama merupakan komponen paling mendasar bagi kehidpan manusia
yang dapat memberikan nilai, moralitas, makna dan tujuan hidup. Al-Qur‟an
dan As-Sunnah merupakan sumber utama ajaran agama Islam. Ada banyak
amalan yang dianjurkan oleh agama Islam yang memiliki banyak
keistimewaan, salah satu contohnya adalah membaca shlawat kepada Nabi
Muhammad saw. Membaca shalawat bukan hanya menjadi bentuk ibadah
tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat ikatan spiritual dengan Nabi
Muhammad saw dan mendekatkan diri kepada Allah swt. Selain itu,
shalawat juga memiliki banyak manfaat psikologis bagi mereka yang
membacanya, seperti ketenangan dan kedamaian saat mereka membacanya.
Adapun dalam praktiknya, shalawat memiliki beraneka ragam bacaannya,
misalnya shalawat Nariyah, shalawat Badar, shalawat al-Barzanji, Dalāil alKhairāt dan sebagainya. Dalāil al-Khairāt merupakan salah satu shalawat
yang masyhur dirutinkan di berbagai pondok pesantren dan majelis zikir.
Seperti Pondok Pesantren Hidayatul Hikmah, yang menjadi objek penelitian
penulis. Dimana dalam konteksnya, para pembaca tidak sepenuhnya
memahami genealoginya. Namun dalam hal ini, penulis hanya meneliti
mengenai praktik pembacaan wirid Dalāil al-Khairāt di Pondok Pesantren
Hidayatul Hikmah dan persepsinya bagi santri Pondok Pesantren Hidayatul
Hikmah.
Metode penelitian yang penulis gunakan dalam adalah metode
kualitatif desktiptif untuk mendeskripsikan praktik wirid Dalāil al-Khairāt di
Pondok Pesantren Hidayatul Hikmah dan menganalisis persepsinya bagi
santri Pondok Pesantren Hidayatul Hikmah, sebab metode tersebut
merupakan metode yang tepat untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini.
Sumber dari informan merupakan sumber data primer dalam penelitian ini
dengan teknik purposive sampling, sedangkan sumber data sekundernya berupa arsip, dokumen, jurnal, skripsi dan buku-buku keislaman. Adapun
teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara
dan dokumentasi yang berkaitan dengan Pondok Pesantren Hidayatul
Hikmah dan Wirid Dalāil al-Khairāt di Pondok Pesantren tersebut. Adapun
teknik analisa data yang penulis gunakan adalah reduksi data, display data
dan verifikasi data. Berdasarkan tiga langkah tersebut, penulis menganalisis
data dimulai dengan menghimpun data seefektif mungkin terkait wirid
Dalāil al-Khairāt di Pondok Pesantren Hidayatul Hikmah, melakukan
pembacaan ulang deskripsi secara komprehensif untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih baik terkait hasil pengumpulan data di lapangan
mengenai wirid Dalāil al-Khairāt di Pondok Pesantren Hidayatul Hikmah,
mengevaluasi data yang dikumpulkan dari berbagai sumber, memilih data
yang relevan dan menghapus data yang tidak relevan dari proses observasi,wawancara dan dokumentasi pada penelitian ini. Melakukan analisis dan
deskripsi data observasi dan wawancara untuk memberikan informasi yang
lebih akurat terkait wirid Dalāil al-Khairāt di Pondok Pesantren Hidayatul
Hikmah. Yang terakhir adalah menarik kesimpulan berdasarkan data yang
penulis peroleh dari proses pengumpulan data di Pondok Pesantren
Hidayatul Hikmah.
Hasil dari penelitian ini adalah praktik wirid Dalāil al-Khairāt di
Pondok Pesantren Hidayatul Hikmah dan persepsi wirid tersebut bagi para
santri di Pondok Pesantren Hidayatul Hikmah. Wirid Dalāil al-Khairāt di
Pondok Pesantren Hidayatul Hikmah merupakan salah satu bentuk wirid
yang dipraktikkan setiap hari selepas shalat Maghrib sesuai dengan hizib
hariannya dimulai dari hari Selasa malam dan diakhiri pada hari Senin
malam. Pelaksanaannya dipimpin oleh seorang Mujiz, dan para peserta
mengikuti tahapan-tahapan wirid yang telah ditetapkan. Tradisi ini tidak
hanya mempertahankan kesinambungan keilmuan tetapi juga memperkaya
aspek spiritual para pengamalnya. Dengan analisis historis, diketahui bahwa
akar genealogis wirid Dalāil al-Khairāt bermula dari Sayyid al-Imam
Muhammad bin Sulaiman al-Jazuli. Transmisi ilmu dan landasan nash-nash
yang otoritatif menjadi dasar dalam pelaksanaan wirid ini, serta penerimaan
yang baik dari para santri menunjukkan bahwa Pondok Pesantren Hidayatul
Hikmah mampu menjaga dan mengembangkan tradisi ini dengan baik.
Penelitian lapangan yang dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif
pendekatan etnografi teori Bronislaw Malinowski mengungkap bahwa wirid
Dalāil al-Khairāt memengaruhi kondisi mental dan psikologis pengamalnya,
menunjukkan manfaat yang signifikan bagi kesejahteraan spiritual mereka.
Hal ini menunjukkan bahwa Pondok Pesantren Hidayatul Hikmah mampu
menjaga tradisi wirid ini secara berkelanjutan dengan mengintegrasikan
keilmuan dan spiritual.