Ayat Birrul Wālidain Dan Relevansinya Terhadap Sandwich Generation (Studi Analisis Kitab Tafsir Al-Azhar)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya keberadaan Sandwich Generation, yakni keadaan terhimpit diantara dua generasi, generasi atas (orang tua) dan generasi bawah (anak atau adik ). Fenomena ini menjadi problematis bagi sebagian kelompok yang memiliki penghasilan yang berkecukupan. Adanya penelitian ini bertujuan untuk memahami penafsiran ayat-ayat Birrul Wālidain dari Hamka sebagai respon atas fenomena Sandwich Generation. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana penafsiran Hamka dalam Tafsir Al-Azhar pada ayat-ayat Birrul wālidain dan bagaimana relevansinya ayat-ayat tersebut terhadap fenomena Sandwich Generation. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang telah ada yaitu membahas ayat-ayat tentang Birrul wālidain. Sedangkan perbedaanya adalah penelitian ini fokus pada penafsiran Hamka terhadap ayat-ayat tersebut serta mengungkap penyebab terjadinya Sandwich Generation. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah library research dengan merujuk pada sumber primer dan sekunder, terutama kitab Tafsir Al-Azhar dab data pendukung dari buku, jurnal atau artikel yang dapat membantu dalam penelitian ini. Kemudian metode analisis data dalam penelitian ini berupa deskriptif yakni dengan mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan penelitian kemudian mengkajinya dan menyimpulkan berdasarkan pada data yang sudah diolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan tematik Al-Farmawi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pandangan Hamka terhadap penafsiran ayat-ayat Birrul wālidain menekankan esensi mendalam dari sikap berbakti dan melayani orang tua, mengingat peran mereka sebagai perantara kehadiran kita di dunia serta sumber kasih sayang dan pendidikan. Relevansinya ialah adanya ayat-ayat serta penafsiran dari para ulama, dapat membantu mengubah pola pikir generasi sandwich secara signifikan. Dengan cara ini, mereka dapat teralih dari melihat peran merawat orang tua dan anak sebagai beban menjadi melihatnya sebagai kesempatan berharga untuk berkontribusi dalam keluarga dan bersyukur atas kesempatan yang diberikan untuk merawat orang tua.