dc.description.abstract |
Dalam kehidupan modern yang penuh tekanan dan dinamika, salah satu
masalah psikologis yang semakin sering muncul dan berdampak signifikan
pada individu serta masyarakat adalah overthinking atau berpikir berlebihan.
Meskipun bukan fenomena baru, overthinking kini menjadi masalah yang
semakin umum di kalangan masyarakat, karena banyak orang mengalami
kecemasan yang memicu pemikiran berlebihan. Dari perspektif Islam,
overthinking sering dikaitkan dengan rasa takut, cemas, pesimisme, dan
prasangka buruk. Oleh karena itu, penelitian ini menganalisis penafsiran
Wahbah Al-Zuhaili terhadap ayat-ayat yang berkaitan dengan overthinking
dan pencegahannya, dengan tujuan mengungkap bagaimana penafsiran
Wahbah Al-Zuhaili mengenai pencegahan overthinking serta relevansinya
dalam kehidupan saat ini.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan kajian library
research. Sumber data primer yang digunakan adalah kitab Tafsīr Al-Munīr,
sedangkan sumber data sekunder meliputi buku, artikel, dan jurnal yang
berkaitan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui metode dokumentatif
dan teknik analisis data menggunakan metode analisis-deskriptif, yang
kemudian dianalisis dengan pendekatan psikologi.
Hasil temuan dari penelitian ini menemukan tiga ayat Al-Qur’an yang
berkaitan dengan overthinking dan cara pencegahannya, yaitu QS. Al-Baqarah
[2]: 112, QS. Al-Baqarah [2]: 155, dan QS. Al-A‘rāf [7]: 35. Ketiga ayat ini
berhubungan dengan term ketakutan. Wahbah Al-Zuhaili menafsirkan ayatayat tersebut sebagai bentuk untuk bertawakal dan bertakwa kepada Allah,
beramal saleh, serta bersabar dalam menghadapi ujian hidup. Penafsiran ini
relevan dengan tiga aspek teori self-compassion, yaitu self-kindness, common
humanity, dan mindfulness. Wahbah Al-Zuhaili menekankan pentingnya sikap
memahami diri sendiri dengan menyadari bahwa segala sesuatu bergantung
pada rahmat Allah, memahami bahwa kesulitan merupakan bagian dari pengalaman manusia yang universal dan merupakan ujian dari Allah untuk
menguji iman serta kesabaran. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya
kesadaran penuh terhadap kondisi saat ini dan penerimaan tanpa penilaian
berlebihan. |
en_US |