Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kisah-kisah Al-Qur'an yang sering
memiliki dimensi naratif yang dalam dan kompleks. Pendekatan sastra Aḥmad
Khalafullāh menekankan bahwa kisah-kisah dalam Al-Qur'an tidak sematamata bersifat historis, melainkan juga mengandung pesan moral melalui narasi
yang estetis. Penelitian ini bertujuan menganalisis unsur-unsur dan model
kisah Ratu Balqis menurut pendekatan sastra Aḥmad Khalafullāh, serta
bagaimana interpretasi Khalafullāh terhadap kisah Ratu Balqis.
Penelitian ini mengeksplorasi kisah Ratu Balqis dengan menggunakan
lima langkah analisis pendekatan sastra Aḥmad Khalafullāh, dengan berupaya
menggali orisinalitas narasi kisah Ratu Balqis. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode penelitian kepustakaan (library research)
untuk menganalisis kisah Ratu Balqis melalui perspektif sastra yang
dikembangkan oleh Muḥammad Aḥmad Khalafullāh. Sumber data utama
meliputi tafsir Al-Qur'an dan karya Aḥmad Khalafullāh yang berjudul Al-Fann
al-Qaṣaṣ fi al-Qur’an al-Karīm, serta data sekunder dari berbagai literatur
terkait. Pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi terhadap
berbagai sumber. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan pendekatan
sastra, di mana data diklasifikasikan dan dievaluasi untuk menarik kesimpulan
mengenai interpretasi kisah Ratu Balqis dalam konteks sastra Al-Qur'an.
Berdasarkan kategori kisah menurut Khalafullāh, kisah Ratu Balqis
diklasifikasikan sebagai model sejarah, di mana tokoh dan peristiwa yang
diceritakan memiliki akar dalam fakta sejarah yang dapat diverifikasi, seperti
Kerajaan Saba dan Nabi Sulaiman. Meskipun demikian, Al-Qur'an tidak hanya
menyajikan fakta sejarah, tetapi memperkaya narasi dengan elemen moral dan
spiritual yang bertujuan membimbing pembaca dalam memahami pesan
ketuhanan. Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa kisah Ratu
Balqis tidak hanya merepresentasikan peristiwa historis, tetapi juga sebuah narasi dengan makna etis dan spiritual, yang relevan dengan kehidupan
kontemporer melalui pendekatan sastra Muhammad Ahmad Khalafullah.