dc.description.abstract |
Penelitian ini fokus mengkaji tentang cosplay hijab menurut
pandangan Quraish Shihab. Cosplay adalah bentuk bermain dalam
berpakaian yang identik dengan meniru komik Jepang sehingga mereka tidak
memperhatikan tata cara berpakaian sesuai syariat. Walaupun cosplay hijab
dapat dikatakan sah sesuai syariat dalam konteks menutup aurat, di sisi lain
cosplay hijab dapat menarik perhatian orang lain, maka ini memiliki
keterkaitan dengan pakaian syuhrah. Karena keduanya (cosplay hijab dan
pakaian syuhrah) dapat menarik perhatian orang lain. Berdasarkan kenyataan
tersebut, penulis berusaha merespon fenomena cosplay dengan melakukan
kajian terhadap penafsiran M. Quraish Shihab.
Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif yang didasarkan
pada kajian kepustakaan, dengan dokumentasi pengumpulan data dan metode
analisis isi. Sumber data primer penelitian ini adalah Tafsir Al-Mishbah karya
M. Quraish Shihab. Sumber data sekundernya adalah berbagai referensi yang
berkaitan dengan pembahasan cosplay, seperti jurnal, berita, buku, artikel,
skripsi, dan tesis.
Berdasarkan hasil penelitian menurut M. Quraish Shihab berpakaian
memiliki dua tujuan utama. Pertama, untuk menutupi aurat sesuai dengan
ajaran agama atau pandangan pribadi serta masyarakat. Kedua, untuk
memperindah penampilan. Cosplayer berhijab sebaiknya memilih pakaian
yang sesuai dengan tuntunan agama, menjaga aurat dengan sopan, dan
menghindari menonjolkan lekuk tubuh. Islam memperbolehkan berhias,
namun harus menghindari segala aktivitas yang dapat menarik perhatian
lawan jenis untuk menjaga kesopanan. Dalam meniru karakter, pilihlah yang
sesuai dengan nilai-nilai Islam, seperti jujur dan adil, serta hindari pemborosan dengan menjaga keseimbangan dan tanggung jawab dalam
penggunaan harta dan sumber daya |
en_US |