Abstract:
Salah satu platform digital yang dapat mengakses seputar penafsiran Al-Qur`an adalah website. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini bermula dari adanya konten tafsir pada website yang disusupi ideologi bercorak radikal, hal ini menjadi kekhawatiran penulis terhadap masyarakat awam yang mengkaji tafsir melalui website tanpa mengetahui metodologi dan ideologi penafsiran yang digunakan disuatu website. Melalui penelitian ini penulis berharap agar masyarakat dapat berhati-hati terhadap website yang disusupi ideologi radikal serta dapat mengetahui metodologi dan ideologi tafsir yang disajikan dalam website Alif.id.
Penelitian ini berusaha menganalisis website Alif.id dari segi metodologi dan ideologi tafsir yang digunakan serta menganalisis bagaimana kontribusi website Alif.id terhadap perkembangan tafsir di media online. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, sumber data primer yang menjadi rujukan adalah website Alif.id, sedangkan untuk sumber data sekunder adalah buku-buku, jurnal ilmiah atau artikel mengenai ilmu tafsir, metodologi dan ideologi tafsir. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi, sedangkan teknik analisa data menggunakan metode analisis isi (content analysis). Adapun pendekatan penelitian yang digunakan menggunakan teori media sosial menurut Marshall Mc Luhan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sumber/bentuk penafsiran yang digunakan adalah bi al-ma’ṡūr, metode yang digunakan adalah metode Taḥlilī dan metode maudū’i. Kemudian ditinjau dari segi corak yang digunakan adalah corak Adābi Ijtimā‘i. Adapun Ideologi tafsir dari aspek akidah yang digunakan website Alif.id adalah Ahlusunnah wal Jama’ah, sedangkan ideologi madzhab fikih yang digunakan cenderung kepada madzhab Syāfi`i dengan tanpa membedakan dan mendiskreditkan madzhab lain. Website Alif.id telah banyak memberikan kontribusi terhadap perkembangan tafsir di media online, menurut pengamat media Mc Luhan website Alif.id dipandang sebagai langkah baik dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap penafsiran Al-Qur’an.
