Abstract:
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Al-Muhassināt Al-Ma’nawiyyah Pada
Penafsiran Tafsīr Al-Marāgi dalam Surah Al-Mā’idah” oleh Suhartika
(20211508) dilatarbelakangi oleh kurangnya kajian mendalam tentang
penggunaan tibaq salbi dalam surah Al-Ma’idah, perlunya pemahaman lebih
baik tentang peran gaya bahasa ini dalam menyampaikan pesan-pesan AlQur’an, beberapa perbedaan pendapat ulama dalam mendifinisikan tibāq dan
beberapa mufassir memiliki pendekatan berbeda dalam menganalisis aspekaspek balagah Al-Qur’an. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk
dan penafsiran Ahmad Mustafa al-Marāgi terhadap uslūb tibāq salbi dalam
surah Al-Mā’idah dan implikasi penafsiran Ahmad Mustafa al- Marāgi dalam
kitab Tafsīr Al-Marāgi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat
kepustakaan. Data primer diperoleh dari kitab Tafsīr Al-Marāghi karya Ahmad
Mustafa al-Marāgi, terbitan Beirut: Dār Al-Fikr, 1426H-1427H/ 2006 M serta
beberapa sumber sekunder seperti buku-buku tafsir yang relevan dengan
kajian ini dan karya ilmiah lainnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi yang berbentuk tulisan atau
karya seseorang yang sangat monumental. Peneliti melakukan pengolahan dan
analisis menggunakan pendekatan dekriptif, yaitu metode penelitian yang
bertujuan menggambarkan suatu fenomena atau objek secara sistematis,
faktual dan akurat serta pendekatan penelitian menggunakan pendekatan
balagi.
Adapun hasil penelitian ini diantara: Pertama, terdapat 14 ayat dalam
surah Al-Maidah yang termasuk dalam penggunaan uslūb tibāq salbi, yaitu
pada ayat 2, 3, 6, 8, 19, 27, 28, 41, 44, 47, 57, 89, 101 dan 116. Kedua,
implikasi pada penafsiran al-Marāgi beragam, diantaranya aspek kehidupan
muslim, mulai dari akhlak, hukum, hingga hubungan manusia dengan Allah.
Beberapa poin penting yang dibahas termasuk pentingnya keadilan, larangan
menjalin hubungan dekat dengan orang musyrik, aturan tentang sumpah dan
batasan dalam bertanya tentang hal-hal yang belum jelas dalam agama.