Abstract:
Ilmu qira’at merupakan salah satu cabang ilmu dari Ulumul Qur’an yang
memiliki posisi cukup penting dalam kajian ilmu keislaman salah satunya yaitu
memahami ayat-ayat Al-Qur’an. Ilmu qira’at berbeda dengan ilmu tafsir, jika
qira’at tinjauannya dari segi pembacaan teks, maka tafsir adalah perubahan
makna dari pembacaan teks Al-Qur’an. Sebab hal tersebut, terkadang
perbedaan qira’at sangat mempengaruhi penafsiran. Salah satu qira’at yang
banyak mempengaruhi penafsiran yaitu pada ragam farsy al-ḥurūf. Akan
tetapi, tidak setiap perbedaan dalam qira’at akan berdampak dalam penafsiran
Al-Qur’an. Kitab Tafsir Marāḥ Labīd karya Nawawi al-Bantani merupakan
salah satu kitab tafsir Nusantara yang mencantumkan ragam qira’at. Maka dari
itu, penelitian ini berjudul “Implikasi Ragam Qira’at Terhadap Penafsiran
(Analisa Tafsir Marāḥ Labīd Karya Nawawi al-Bantani Pada Farsy al-Ḥurūf
QS. Al-A’rāf).”
Pokok permasalahan dalam penelitian ini yaitu ragam farsy al-ḥurūf QS.
al-A'rāf dalam Tafsir Marāḥ Labīd dan implikasi qira’at pada farsy al-ḥurūf
QS. al-A'rāf dalam Tafsir Marāḥ Labīd. Untuk mengkaji permasalahan dalam
penelitian ini, data yang dikumpulkan dalam penelitian ini bersifat kualitatif
dengan menggunakan penelitian kepustakaan (library reseacrh), dan
penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan menggunakan
pendekatan ilmu taujīh qira’at.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adalam QS. al-A'rāf terdapat 38
lafaz farsy al-ḥurūf dari 31 ayat yang berimplikasi terhadap penafsiran, 16
farsy al-ḥurūf lainnya berimplikasi pada bidang aqidah yaitu pada ayat 25, 32,
43, 44, 57, 59, 98, 105, 113, 114, 141, 144, 157, 170, 172 dan 180. Kemudian
14 farsy al-ḥurūf berimplikasi pada makna secara umum terdapat pada ayat 26,
54, 62, 81, 112, 127, 137, 138, 143, 146, 150, 161, 164, dan 186 serta 1 farsy al-ḥurūf yang berimplikasi pada bidang fiqh pada ayat 149.