dc.description.abstract |
Penelitian ini dilatarbelakangi beredarnya mushaf Al-Qur’an di Indonesia yang
memiliki karakteristik berbeda antara satu sama lain, termasuk dalam
penandaan tanda waqf. Namun dalam hal ini menyebabkan berkurangnya
pengetahuan mengenai ilmu waqf dan ibtida’ karna hanya terfokus pada AlQur’an yang terbit di daerah masing-masing. Sehingga perlu adanya
pengetahuan mengenai perbedaan tanda waqf disetiap mushaf yang berbeda
karakteristik. Kajian ini bertujuan untuk menganalisa perbedaan tanda waqf
antara Mushaf Standar Indonesia dan Mushaf al- Quddus, selain itu penelitian
ini juga akan melihat apakah perbedaan tersebut mempengaruhi makna
kosakata dan pemahaman terhadap ayat Al-Qur’an, dengan fokus khusus pada
tanda waqf dalam surah Yāsīn.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan penelitian
kepustakaan. Adapun sumber primer pada skripsi ini adalah Mushaf Al-Qur’an
Standar Indonesia dan Mushaf Al-Qur’an al-Quddus, sedangkan sumber
sekunder yang merupakan penunjang dalam penelitian ini adalah wawancaa,
buku-buku, artikel, jurnal-jurnal yang berkaitan dengan tanda waqf dan
permushaf-An di Nusantara kemudian di analisa melalui pendekatan
linguistuik Struktural dengan teori Semiotik Saussure.
Hasil dari penelitian ini adalah perbedaan tanda waqf antara Mushaf
Standar Indonesia memiliki tiga kategori dan Mushaf al-Quddus: pertama,
Persamaan tanda dan penempatan di sembilan belas tempat; kedua, Perbedaan
tanda dalam posisi yang sama di lima tempat; ketiga, Perbedaan penempatan
tanda waqf di 56 tempat. Implikasi Penggunaan Tanda Waqf antara Mushaf
Standar Indonesia (MSI) dan Mushaf al-Quddus (MQ) pada surah Yāsīn
berdampak pada penekanan dalam bacaan. MQ lebih sering menggunakan
waqf jāiz, memberikan pilihan antara berhenti atau melanjutkan, sedangkan
MSI lebih menekankan dengan waqf qalā atau waqf ṣalā. Perbedaan tanda waqf
ini dapat mempengaruhi redaksi terjemahan tetapi tidak mengubah pesan inti
ayat. |
en_US |