dc.description.abstract |
Masa remaja ialah momen dimana transisi dengan ditandai olehadanya
perubahan emosi, fisik, maupun psikis. Pada tahap remaja ini, akan terjadi
kematangan-kematangan baik secara jasmani maupun Rohani. Remaja
gampang terpengaruh oleh lingkungan sekitar, baik sikap, sifat maupun gaya
hidup, termasuk yang berkaitan dengan kesenangan dalam berbelanja. Oleh
karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gaya
hidup shopaholic pada mahasiswa IIQ Jakarta dalam kontek Al-Qur’an.
Penelitian sebelumnya ialah dilakukan oleh Dwi Rahmatika Putri
dengan skripsi yang berjudul “Gaya hidup Shopaholic pada mahasiswa UIN
Walisongo Semarang (Tinjauan Konsep Kebahagiaan Ibnu Maskawaih)”.
Kesamaan pada penelitian ini terletak pada tema yang digunakan yaitu gaya
hidup shopaholic pada mahasiswa. Adapaun perbedaannya terlatak pada fokus
penelitian, dalam skripsi ini pada mahasiswa UIN Walisongo Semarang dalam
tinjauan konsep kebahagiaan Ibnu Maskawaih, sedangkan penulis berfokus
pada kontektualisasi ayat Al-Qur’an tentang shopaholic.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif Living Qur’an jenis
fenomenologi. Sumber data primer yang digunakan yaitu mahasiswa lamgsung
dari IIQ Jakarta, sedangkan sumber primer berasal dari sumber-sumber yang
berkaitan dengan penelitian ini, seperti buku-buku, artikel, jurnal, dan lain
sebagainya. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis yaitu
wawancara dan dokumentasi. Setelah data terkumpul penulis menganalisa
dengan menggunakan teori resepsi. Penulis menggunakan teori resepsi
fungsional sebagai teori untuk menganalisis penelitian ini.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 20 mahasiswa, 9
diantaranya mempunyai gejala gaya hidup shopaholic. Dan dari 20 mahasiswa
yang menjadi informan semua belum sepenuhnya mengamalkan surah Al-Isra
ayat 26-27, masih berusaha dan menahan hawa nafsu agar harta dimiliki bisa
diberikan kepada orang yang berhak menerimanya sesuai dengan surah Al-Isra’
ayat 26-27 ini. |
en_US |