Abstract:
dilatarbelakangi oleh kurangnya perhatian
akademisi terhadap perkembangan mushaf kuno Nusantara, termasuk mushaf
kuno Aceh. Anggapan bahwa Al-Qur'an di Nusantara memiliki kesamaan
tekstual dan bentuk fisik yang seragam menyebabkan keberadaan mushaf
kuno dianggap kurang signifikan dan tidak memiliki fungsi praktis. Meskipun
tim Bayt Al-Qur’an telah melakukan kajian terhadap mushaf kuno Aceh,
fokusnya hanya pada pengoleksian naskah dan pendeskripsian dari aspek
filologi, tanpa mencakup analisis teks yang lebih mendalam. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis karakteristik kodikologi, tekstologi, dan
kontekstual pada mushaf kuno Aceh koleksi Bayt Al-Qur’an kode B 1.1.62.
Penelitian ini menggabungkan pendekatan kepustakaan dan lapangan,
dikarenakan data yang diperoleh dari sumber tunggal tidak cukup representatif
untuk menarik kesimpulan yang kuat. Oleh karena itu, penelitian ini
dikategorikan sebagai penelitian kualitatif. Data primer diperoleh dari mushaf
kuno Aceh kode B 1.1.62 yang tersimpan di Bayt Al-Qur’an dan Museum
Istiqlal, serta beberapa sumber sekunder seperti buku-buku ilmu Al-Qur’an
yang relevan dengan kajian mushaf, literatur filologi, dan karya ilmiah
lainnya. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis struktur, yang
memaparkan dan menjelaskan aspek-aspek yang menghasilkan karya
menyeluruh dengan pendekatan filologi dan kodikologi.
Adapun hasil penelitian ini diantara: pertama, dari aspek kodikologi
mushaf kuno Aceh B 1.1.62 ditemukan kaligrafi bervariasi, iluminasi yang
langka, menggunakan kertas eropa abad ke-19, ditemukan beberapa kesalahan
dalam penyalinan. Kedua, dari aspek tekstologi mushaf tersebut dalam
penggunaan kaidah rasm imlā’i termasuk Ḥażf al-Ḥuruf, hamzah, dan AlFaṣlu Wal Waṣlu. Kemudian penulisan dabt terdapat perbedaan dalam
penulisan tanda sukun pada nun sakinah antara Mushaf Kuno Aceh B 1.1.62
dan Mushaf Standar Indonesia. Ketiga, Mushaf ini juga memiliki karakteristik
unik seperti iluminasi dan kaligrafi yang membedakannya dari mushaf Aceh lainnya. Perbandingan ini menunjukkan nilai estetika dan ekspresi artistik
dalam seni penulisan Al-Qur’an di Aceh, mencerminkan konteks historis dan
kultural yang berbeda.