dc.contributor.advisor |
Ahmad Syukron |
|
dc.contributor.author |
Siti Riyalin Ghoifi, 20211590 |
|
dc.date.accessioned |
2024-10-30T07:41:33Z |
|
dc.date.available |
2024-10-30T07:41:33Z |
|
dc.date.issued |
2024 |
|
dc.identifier.uri |
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3918 |
|
dc.description.abstract |
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keadaan manusia yang mengalami
kehampaan karena kehilangan orientasi makna dalam kehidupannya. Makna
kehidupan yang semestinya menjadi ladang untuk mendapatkan kebahagiaan dan
tujuan yang tepat untuk di akhirat nanti. Dalam hal itu manusia memerlukan sebuah
petunjuk agar mendapatkan jalan yang baik dalam menjalankan hakikat kehidupan.
Petunjuk tersebut dapat diperoleh dari beberapa tokoh Islam yang memiliki ilmu
pengetahuan yang luas, salah satunya adalah M. Said Ramadhan al-Buthi dan
Badiuzzaman Said Nursi. Kedua tokoh tersebut merupakan seorang ulama
kontemporer yang menjelaskan banyak cara dalam mendapatkan hakikat kehidupan
dunia, seperti menanamkan cinta kepada Allah dan manusia. Dalam penelitian ini
yang menjadi fokus adalah konsep cinta kepada Allah dan manusia dan
kontekstualnya seperti apa yang dapat dilaksanakan oleh manusia untuk meraih
konsep cinta tersebut.
Penelitian ini menggunakan kajian pustaka (library research) dan metode
komparatif dari kedua tokoh tersebut. Penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data, di mana dalam hal ini data primer yang penulis gunakan adalah
buku karya Badiuzzaman Said Nursi yakni Al-Maktȗbȃt dan M. Said Ramadhan alButhi yakni Al-Hubb Fī Al-Qur‟ān wa Daurul Hubb Fī Hayātil Insan. Sedangkan
data sekunder menggunakan pendapat tokoh ahli yang relevan dengan tema
penelitian yang berasal dari buku, jurnal, dan sumber lainnya. Semua data yang
diperoleh tersebut merupakan bahan-bahan untuk penulis gunakan dalam
mendeskripsikan konsep cinta kepada Allah dan Manusia menurut ulama
kontemporer.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep cinta menurut Badiuzzaman
Said Nursi konsep cinta kepada Allah merupakan cinta yang hakiki dengan konteks
beriman, cinta kepada manusia dilihat dari seberapa manusia itu mencintai
Rasulullah dengan konteks ukhuwah islamiyah. Kemudian menurut M.Said
Ramadhan al-Buthi adalah cinta kepada Allah tumbuh pada ketaatan manusia dengan Allah dengan konteks bertaqwa kepada Allah, cinta kepada manusia
merupakan wujud cinta kepada Allah dengan konteks bersosial masyarakat yang
baik. |
en_US |
dc.language.iso |
id |
en_US |
dc.publisher |
Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta |
en_US |
dc.subject |
al-Buthi |
en_US |
dc.subject |
cinta kepada Allah dan Manusia |
en_US |
dc.subject |
Said Nursi |
en_US |
dc.title |
Konsep Cinta Kepada Allah Dan Manusia Perspektif Ulama Kontemporer (Studi Komparatif Penafsiran Badiuzzaman Said Nursi (W.1960 M) Dalam Kitab Al-Maktūbāt Dan M. Said Ramadhan AlButhi (W.2013 M) Dalam Kitab Al-Hubb Fī Al-Qur`ān wa Daurul Hubb Fī Hayātil Insān) |
en_US |
dc.type |
Skripsi |
en_US |