Abstract:
Fenomena pengidolaan tokoh-tokoh perempuan pada masa kini sering
kali tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Banyak tokoh idola yang dijadikan
role model karena popularitas, bukan karena nilai-nilai spiritual dan moral.
Hal ini dapat menyebabkan hilangnya nilai-nilai keagamaan, terutama di
kalangan generasi muda yang masih dalam proses pencarian jati diri. Buya
Hamka dalam Tafsir Al-Azhar memberikan penafsiran yang mendalam
tentang tokoh-tokoh perempuan yang layak dijadikan role model, seperti Ibu
Nabi Musa, Asiyah (istri Fir’aun), dan Maryam, yang menunjukkan keimanan,
keteguhan, dan kesucian. Penafsiran Buya Hamka ini untuk memahami tokohtokoh perempuan dalam Al-Qur’an yang dapat dijadikan role model dalam
kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penafsiran
Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar pada ayat-ayat teladan perempuan pada
kisah Ibu Nabi Musa, Asiyah (Istri Fir’aun), dan Maryam, dan relevansi
penafsiran Buya Hamka mengenai role model dalam konteks kehidupan saat
ini. Untuk menganalisa data dalam kajian ini, perlu menggunakan metode
analisis Tafsir Tematik. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa penafsiran
pada kitab Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka pada ayat-ayat keteladanan
perempuan pada kisah tentang kisah Ibu Nabi Musa, Asiyah (Istri Fir’aun),
dan Maryam, memeriksa relevansinya penafsiran mengenai role model
dengan kondisi pada masa kini. Studi kualitatif ini menggunakan penelitian
kepustakaan untuk menganalisis, sumber primer dan sekunder terkait tokoh
idola sebagai role model dalam Tafsir Al-Azhar.
Tokoh-tokoh perempuan yang dijelaskan dalam Al-Qur’an melalui
penafsiran Buya Hamka memiliki peran penting sebagai role model dalam
kehidupan umat Muslim. Keteladanan yang diperlihatkan oleh Ibu Nabi Musa,
Asiyah, dan Maryam mencerminkan nilai-nilai keimanan dan keteguhan
dalam menghadapi ujian kehidupan. Penafsiran Buya Hamka juga relevan
dengan konteks modern, di mana figur-figur ini dapat menjadi inspirasi bagi
perempuan Muslim dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hal
spiritualitas, keluarga, dan peran publik.