Abstract:
Modernisasi membuat moralitas manusia menjadi lemah.
Kemudahan akibat ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju,
membuat manusia mulai kehilangan kesadaran dan rasa kepedulian.
Kemunculan fenomena bystander effect menjadi indikator kurangnya
kepedulian masyarakat terhadap masyarakat lain. Mereka cenderung tidak
memberikan bantuan ketika ada orang lain di sekitar. Tindakan kolektif yang
seharusnya di butuhkan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan sosial di
masyarakat terhambat oleh fenomena ini. Oleh sebab itu, kesadaran dan
tindakan nyata dari masyarakat sangat dibutuhkan agar fenomena ini dapat
teratasi dan tidak berkelanjutan. Sikap tersebut dapat dipupuk melalui
pemahaman masyarakat terhadap ayat suci Al-Qur’an.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami fenomena bystander effect
melalui pendekatan tafsir maqāṣidī Abdul Mustaqim (L. 1972 M) yang
menekankan pada pemahaman maqāṣid Al-Qur'an yang mencakup
kemaslahatan pribadi, sosial-lokal, dan universal-global serta
mempertimbangkan prinsip maqāṣid al-syarī’ah yang bertujuan untuk
merealisasikan kemaslahatan dan mencegah kerusakan, yang dibingkai dalam
uṣul al-khamsah dan dua tambahan, yaitu hifẓ al-daulah dan hifẓ al-bī’ah.
Dengan menerapkan pendekatan tafsir maqāṣidī dapat memberikan perspektif
baru yang berbeda dengan penelitian terdahulu yang hanya fokus pada
bystander effect.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan studi
pustaka (library research) yang bersumber dari karya Abdul Mustaqim (L.
1972 M) berjudul Argumentasi Keniscayaan Tafsir Maqāṣidī sebagai Basis
Moderasi Islam sebagai sumber primer, dan kitab-kitab tafsir, buku serta
literatur lainnya yang dijadikan sebagai sumber sekunder (pelengkap) dalam
penelitian. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi
dan teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif-analisis dengan
menggunakan pendekatan tafsir maqāṣidī karya Abdul Mustaqim (L. 1972 M).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman yang mendalam tentang
maqāṣid Al-Qur'an dapat memberikan solusi yang relevan dan secara praktis
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengatasi fenomena bystander effect yang bertentangan dengan Al-Qur’an sehingga masyarakat
dapat lebih peduli dan reaktif dalam merespon kondisi darurat