Abstract:
Skripsi ini membahas tentang al-dakhīl terhadap riwayat dalam tafsir
Marāḥ Labīd Karya Nawawī Al-Bantanī pada surah Yāsīn, dimana penulis
meneliti riwayat tersebut berdasarkan sanadnya dan matannya. Ulama-ulama
tafsir menyebutkan bahwa masalah yang masih melekat dan menjadi
kelemahan pada tafsir bi al-ma’tsūr adalah penafsiran yang memuat riwayatriwayat atau hadis yang lemah dan tidah berdasar. Untuk menguji apakah fakta
tersebut masih berlanjut, penulis ingin mengujikan pada tafsir bi al-ma’tsūr
kontemporer Nusantara. Karya Nawawī al-Bantanī yang dikenal dengan kitab
tafsir Marāḥ Labīd.
Adapun jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian
kualitatif dengan menggunakan studi pustaka (library research). Sumber data
yang penulis pakai tentunya kitab tafsir Marāḥ Labīd beserta kitab-kitab hadis,
kamus-kamus hadis, ilmu hadis dan takhrij hadis. proses penelitian ini
menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi yang diolah
dengan analisis deskriptif. Adapun pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan kritik al-dakhīl Abdul Wahab Fāyed.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari ke-5 Riwayat tersebut,
yaitu pada riwayat ke-4 yang memiliki 3 jalur sanad dan riwayat ke-5 jalur ke1 juga dikategorikan sebagai hadis ṣaḥīḥ (al-aṣīl). Adapun Riwayat ke-1 yang
memiliki 1 jalur sanad, riwayat ke-2 yang memiliki 2 jalur sanad, riwayat ke3 yang memiliki 3 jalur sanad hadis dan riwayat ke-5 jalur ke-2 dikategorikan
sebagai hadis ḍa’īf (al-dakhīl). sementara jalur matannya, semua riwayat
maqbūl atau al-aṣīl, kecuali pada riwayat ke-1 yaitu terdapat syāẓ.