Abstract:
Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan akhlak manusia
terutama akhlak umat muslim modern. Berkurangnya sifat kepekaan sosial
dan menimbulkan sifat individualisme, sekularisme, dan materialisme dalam
diri manusia modern yang mengakibatkan ketimpangan sosial. Atas
permasalahan ini, diperlukan solusi melalui nash Al-Qurān untuk
mengembalikan fitrah akhlak manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mencari
solusi atas permasalahan akhlak melalui penafsiran ‘Izz Al-Dīn bin ‘Abd alSalām dalam kitab Syajaratul Ma’ārif.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui kajian
kepustakaan (library research) dengan sumber data primer kitab Syajaratul
Ma’ārif karya ‘Izz Al-Dīn bin ‘Abd al-Salām (w. 660 H). Dengan
menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi literasi. Proses analisa
data menggunakan metode deskriptif analisis. Penelitian ini menggunakan
pendekatan sufistik dengan menggunakan penjelasan ‘Izz Al-Dīn bin ‘Abd alSalām dalam kitab Syajaratul Ma’ārif yang kemudian merelevansi penafsiran
tersebut dengan kondisi masa kini.
Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah ‘Izz Al-Dīn bin ‘Abd alSalām dalam kitab Syajaratul Ma’ārif menyatakan bahwa manusia dapat
berupaya mencapai tingkatan akhlak mulia dengan cara mengimani dan
mewujudkan makna Asmaul Husna “al-Majīd”. Adapun cara berakhlak mulia
yang paling utama adalah dengan mengamalkan kandungan QS. Ad-Duha ayat
9-11, dengan berbuat baik kepada sesama manusia sebagaimana Allah berbuat
baik kepada hambanya dan saling memberi nikmat kepada sesama manusia
sebagaimana Allah memberi nikmat kepada hambanya.