Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena Pick Me Girl
sebagai manifestasi dari Internalized Misogyny dalam perspektif Al-Qur'an
menggunakan analisis tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab. Pick Me
Girl adalah istilah populer yang menggambarkan perempuan yang berusaha
mendapatkan validasi dari laki-laki dengan merendahkan atau menjauhkan
diri dari karakteristik dan perilaku feminin yang dianggap umum pada
perempuan lainnya. Fenomena ini menunjukkan bentuk kebencian terhadap
perempuan lain yang berakar pada nilai-nilai patriarki dan seksisme yang
telah terinternalisasi.
Ayat-ayat yang menjadi pembahasan pada penelitian ini ialah QS. AlBaqarah[2]; 34, QS. Al-Baqarah[2]: 247, QS. Al-Taubah[9]: 25, QS.
Luqmān[31]: 18, QS. Al-Zukhruf[43]: 52, QS. Al-Hujurāt[49]: 11, dan QS.
Al-Humazah[106]: 1.
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan deskriptif
analisis. Data primer diperoleh dari kitab tafsir Al-Misbah, sedangkan data
sekunder berasal dari literatur terkait Internalized Misogyny dan fenomena
Pick Me Girl. Penelitian ini juga mengadopsi pendekatan tematik (maudhu'i)
dalam penafsiran ayat-ayat Al-Qur'an yang relevan.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan: Pertama, Fenomena Pick Me
Girl, sebagai manifestasi dari internalized misogyny, bertentangan dengan
ajaran Islam yang mendorong perempuan untuk menghargai diri sendiri dan
sesama perempuan. Dalam tafsir Al-Misbah, M. Quraish Shihab menjelaskan
bahwa perilaku tercela seperti ujub, riya, takabur, menghina, merendahkan,
mencela, yang sering muncul dalam perilaku Pick Me Girl, tidak sesuai
dengan nilai-nilai Islam. Oleh karena itu, perempuan Muslim sebaiknya
menghindari sikap ini dan menanamkan rasa saling menghormati sesuai ajaran Al-Qur'an. Kedua, Tafsir ini relevan untuk mengarahkan perempuan
Muslim agar tidak terjebak dalam perilaku internalized misogyny,
menekankan pentingnya sikap tawāḍu' (rendah hati), dan menjaga solidaritas
serta kesetaraan gender