Abstract:
Penelitian ini mengkaji uslūb al-iṭnāb dalam juz amma melalui analisis
Tafsir Al-Mishbāḥ karya M. Quraish Shihab, dengan fokus utama pada dzikr
al-khāṣ ba’da al-‘ām dan dzikr al-‘ām ba’da al-khāṣ. Latar belakang penelitian
ini didasari oleh kemukjizatan Al-Qur’an dalam aspek bahasa dan struktur
teksnya, yang mencakup ketepatan pemilihan kata, keakuratan makna,
keindahan balagah, dan keserasian susunan kalimat. Penelitian ini penting
dilakukan mengingat minimnya kajian khusus tentang uslūb al-iṭnāb dalam AlQur’an dan adanya variasi interpretasi ulama terhadap ayat-ayat yang
menggunakan pola ini.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian
kepustakaan (library research). Teknik pengumpulan data menggunakan
metode dokumentasi, sedangkan analisis data dilakukan dengan metode
analisis deskriptif dan pendekatan linguistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam juz amma, terdapat
penggunaan yang signifikan dari uslūb al-iṭnāb, khususnya dalam bentuk dzikr
al-khāṣ ba’da al-‘ām dan dzikr al-‘ām ba’da al-khāṣ. Pola dzikr al-khāṣ ba’da
al-‘ām dan dzikr al-‘ām ba’da al-khāṣ memainkan peran penting dalam
struktur linguistik juz amma. Pola dzikr al-khāṣ ba’da al-‘ām ditemukan dalam
QS. Al-‘Alaq [96]: 1-2, QS. Al-Qadr [97]: 4, QS. Al-‘Aṣr [103]: 3, QS. AnNaṣr [110]: 1, dan QS. Al-Falaq [113]: 2-5, sementara dzikr al-‘ām ba’da alkhāṣ terdapat dalam QS. An-Naba’ [78]: 38.
Penafsiran M. Quraish Shihab mengungkapkan bahwa penggunaan uslūb
al-iṭnāb berfungsi memperkuat makna, memberikan penekanan, dan
memperjelas pesan-pesan Al-Qur’an. Penelitian ini menyimpulkan bahwa
uslūb al-iṭnāb merupakan bagian integral dari kemukjizatan linguistik AlQur’an, yang memperkaya pemahaman pesan-pesan Al-Qur’an dan
meningkatkan apresiasi terhadap keindahan bahasanya. Penelitian ini
berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang balagah
dan tafsir Al-Qur’an, serta memberikan wawasan praktis bagi pemahaman dan
pengamalan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.