Abstract:
Kegiatan menghafal Al-Qur’an telah menjadi suatu hal yang penting
dalam pendidikan Islam, yang sudah menjadi penerapan dalam kehidupan
sehari-hari. Meskipun praktik menghafal Al-Qur’an sudah populer dikalangan
pesantren atau masyarakat, pemahaman dan keutamaan dari membaca atau
menghafal Al-Qur’an tersebut mungkin belum sepenuhnya dipahami baik oleh
para santri maupun masyarakat umum. Penelitian ini bertujuan untuk
mengeksplorasi dan memahami pemaknaan serta penerapan menghafal AlQur’an tersebut di Pondok Pesantren Muallaf An-Naba Center indonesia.
Penelitian ini menerapkan metode kualitatif deskriptif dengan
pendekatan Teori Resepsi yang dikembangkan oleh Ahmad Rafiq dalam studi
living Qur’an, berf okus pada resepsi fungsional. Untuk data primernya terdiri
pengasuh, ustadzah, pengurus serta santri Muallaf An-Naba Center Indonesia
sedangkan data sekundernya terdiri, artikel jurnal, skripsi serta buku-buku
penunjang. Penulis juga menggunakan data observasi, wawancara, dan
dokumentasi untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih mendalam.
Hasil dari penelitian sebagaimana yang telah peneliti lakukan sesuai
dengan yang ada pada perumusan masalah yang menunjukkan bahwa secara
genealogi tradisi menghafal Al-Qur’an yang dipelopori oleh Ustadz Syamsul
Arifin Nababan pada tahun 2008 dan diajarkan oleh Idham Cholid, S.Q.,S.Ud.
Sementara hasil yang dari penelitian ini diantaranya: memberikan rasa bangga
dan senang atau bahagia, mencintai Al-Qur’an dan keinginan untuk menjadi
Hafiz Qur’an, peningkatan ilmu dan wawasan tentang Al-Qur’an, kedekatan
dengan Allah dan ketenangan hati, mengharapkan pahala dan balasan di
akhirat, membahagiakan orang tua, meningkatkan intelektual dan prestasi
akademik, berharap orang tua mendapatkan hidayah, perubahan akhlak dan
keinginan menjadi anak yang sholeh, keinginan mendapatkan syafa’at di
akhirat, menjadi pengajar dan ahli Al-Qur’an, serta membangun ukhuwah
islamiyah, Menjadi Contoh dan Teladan, Mempermudah Segala urusan,
memelihara wahyu