Abstract:
Perilaku konsumtif merupakan fenomena yang semakin marak terjadi
hampir di seluruh kalangan masyarakat modern hingga saat ini, mulai dari
anak-anak, remaja, hingga orang dewasa, bahkan dominan terjadi di kalangan
mahasiswa, yang sering kali tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Banyak
masyarakat yang melakukan konsumsi berlebihan karena bukan didasari oleh
kebutuhan, namun karena dorongan hawa nafsu, memenuhi gaya hidup
mewah, yang dianggapnya sebagai kebutuhan. Hal ini dapat memberikan
banyak dampak buruk bagi diri sendiri seperti kesehatan yang bermasalah,
menjadi boros, utang piutang, dan juga dapat terjerumus ke dalam perbuatan
maksiat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku konsumtif
menurut penafsiran Muhammad Mutawallī Sya’rāwī dalam Tafsir AlSya’rāwī secara mendalam dan mengkaji relevansinya dengan konteks
perilaku konsumtif saat ini.
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif melalui kajian
kepustakaan (library research) dengan merujuk pada sumber primer yaitu
kitab tafsir Al-Sya’rāwī dan sumber sekunder yaitu data pendukung dari
buku, jurnal atau artikel yang dapat membantu dalam penelitian ini.
Kemudian metode analisis data dalam penelitian ini berupa analisis-deskriptif
yakni dengan mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan penelitian
kemudian mengkajinya dan menyimpulkan berdasarkan pada data yang
sudah diolah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori
tematik (Mauḍū’i) salah satu tokoh yaitu Abdul Hayy Al-Farmawi.
Hasil analisis menunjukkan bahwa perilaku konsumtif merupakan
tindakan yang tidak sesuai dengan ajaran Al-Qur’an. Al-Sya’rāwī
menekankan untuk mengutamakan sikap proporsional dan seimbang.
Meskipun sesuatu yang dikonsumsi adalah halal, jika sudah melebihi batas
kewajaran, maka hal tersebut dianggap sebagai tindakan yang berlebihan dan
melampaui batas. Penafsiran Al-Sya’rāwī juga relevan dengan konteks
modern, yang mana tepat untuk diterapkan agar dapat menghindari perilaku
yang dapat merusak diri dan menimbulkan dampak buruk.