Abstract:
Qirā’āt merupakan salah satu cabang dari ilmu-ilmu Al-Qur’an dan
termasuk disiplin ilmu dalam mempelajari tata cara membaca Al-Qur’an.
qirā’āt adalah ilmu yang membahas tentang tata cara membaca kalimat-kalimat
dalam Al-Qur’an serta perbedaannya. Ragam Bacaan qirā’āt telah ada sebelum
islam itu datang, karena bangsa arab terdiri dari beberapa Kabilah yang mana
setiap Kabilah mempunyai dialek tersendiri, baik itu berupa Intonasi, bunyi
maupun huruf. qirā’āt tidak didasari ijtihad para ulama namun berdasarkan
riwayat yang sanadnya bersambung sampai ke Rasulullah dan Rasulullah dari
malaikat Jibril sedangkan malaikat jibril di perintahkan oleh Allah, maka sanad
qirā’āt nyambung sampai ke Allah. qirā’āt adakalanya berpengaruh terhadap
penafsiran dan adakalanya tidak berpengaruh terhadap penafsiran.
Penelitian ini berjudul “ Ragam Qirā’āt Sab’ah dalam Tafsir, Kajian
Pada QS. An-Nisā’ Terhadap Farsy al-Ḥurūf dalam Kitab Tarjumān alMustafīd Karya ‘Abd al-Ra’uf al-Singkili”, masalah yang di bahas yaitu tentang
bagaimana pengaruh penafsiran pada ayat-ayat Al-Qur’an dalam QS. An-Nisā’
yang mengandung farsy al-ḥurūf. Penelitian ini merupakan penelitian library
research yang menggunakan metode deskriptif-analitis.
Berdasarkan penulusuran dalam kitab tafsir Tarjumān al-Mustafīd pada
QS. An-Nisā’ Penulis menemukan sebanyak 34 lafaz dari 29 ayat farsy al-ḥurūf
baik yang tidak mempengaruhi makna maupun yang mempengaruhi makna.
Adapun lafaz tersebut terdapat pada ayat 1, ayat 5, ayat 11, ayat 12, ayat 14,
ayat 24, ayat 29, ayat 31, ayat 33, ayat 40, ayat 42, ayat 58, ayat 66, ayat 69,
ayat 73, ayat 92, ayat 95, ayat 108, ayat 114, ayat 124, ayat 125, ayat 128, ayat
136, ayat 140, ayat 142, ayat 145, ayat 152, ayat 154, ayat 176. Penulis
menemukan dalam kitab Tarjumān al-Mustafīd bahwa ada 5 ayat yang berbeda
qirā’āt berpengaruh terhadap makna dan berpengaruh terhadap penafsira dan
dijelaskan perbedaan penafsirannya oleh Abd al-Rauf, yaitu terdapat pada ayat
12, ayat 24, ayat 42, ayat 124, ayat 128.
