DSpace Repository

Peran Media Sosial Instagram dan Tiktok terhadap Insecurity Remaja Perempuan (Studi Kasus SMAIT YAPIDH)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Muhamad Hizbullah
dc.contributor.author Asma’ Mardliyyah, 20220171
dc.date.accessioned 2024-10-31T04:38:26Z
dc.date.available 2024-10-31T04:38:26Z
dc.date.issued 2024
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3968
dc.description.abstract Ditemukan di media sosial yang secara mudah dijangkau/diakses, seperti media sosial Instagram dan Tiktok. Media sosial tersebut digandrungi oleh kalangan remaja, selain fiturnya yang unik, juga filter bubble yang sesuai dengan minat penggunanya. Hal ini membuat remaja sering menghabiskan waktu lama bermain dan remaja rentan memiliki perasaan stres dan guncangan terhadap dirinya. Informasi yang diterima membuat peran media sosial menimbulkan perasaan insecure dalam diri dan mulai membandingkan kehidupan sosialnya dengan orang lain. Penulis melakukan penelitian tentang bagaimana peran media sosial Instagram dan Tiktok terhadap Insecurity remaja perempuan, lalu diturunkan ke pertanyaan minor, gejala dari perasaan insecure yang dialami remaja perempuan SMAIT YAPIDH terhadap media sosial Instagram dan Tiktok terhadap persepsi diri; dampak negatif dan positif dari perbandingan sosial di media sosial Instagram dan Tiktok terhadap Insecurity remaja perempuan SMAIT YAPIDH; dan strategi yang digunakan remaja perempuan SMAIT YAPIDH untuk mengatasi perasaan Insecurity, akibat penggunaan media sosial pada diri remaja. Perbedaan dengan penelitian lain adalah pada penelitian ini memfokuskan dua media sosial Instagram dan Tiktok khusus remaja perempuan. Penulis melakukan penelitian di SMAIT YAPIDH Bekasi, dengan penelitian deskriptif kualitatif yang menyelidiki, menemukan, dan menggambarkan pengaruh sosial yang dijelaskan melalui tulisan. Menggunakan sumber data kepustakaan (library research), wawancara dengan 8 informan kelas XI dan XII, kuesioner dengan 22 responden, observasi dan dokumentasi. Menggunakan social comparison theory atau teori sosial perbandingan yang dikemukakan oleh Leon Festinger. Penelitian ini menemukan perasaan insecurity yang dialami oleh siswi SMAIT YAPIDH, menunjukkan gejala emosional dan fisik. Gejala emosional meliputi kurangnya motivasi, rasa iri terhadap teman sebaya, dan keraguan diri, sedangkan gejala fisik terkait dengan perubahan penampilan tubuh. Insecurity ini berdampak negatif seperti rasa iri berlebihan dan merasa diri lebih unggul, serta dampak positif seperti termotivasi oleh pencapaian orang lain dan rasa syukur kepada Allah Swt. Setiap siswi memiliki cara masing-masing untuk mengatasi insecurity, seperti introspeksi, meningkatkan kepercayaan diri, membatasi konten media sosial, meditasi, dan afirmasi diri. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject peran sosial en_US
dc.subject insecure en_US
dc.subject peran media en_US
dc.subject Media Sosial en_US
dc.subject remaja perempuan en_US
dc.title Peran Media Sosial Instagram dan Tiktok terhadap Insecurity Remaja Perempuan (Studi Kasus SMAIT YAPIDH) en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account