Abstract:
Dakwah bertujuan agar nilai-nilai islam bisa di praktekan pada kehidupan
sehari hari, tidak hanya sekedar berbicara di depan banyak orang tapi juga
harus diamalkan agar penyampaiannya menjadi lebih sempurna. Kiai Reza
menerapkan sistem kesadaran diri sendiri kepada setiap santrinya seperti
ketika dihimbau untuk menggunakan bahasa arab setiap hari awalnya Kiai
Reza menasihati santri untuk terus memakai bahasa arab agar terbiasa ketika
melaksanakan tes kemenag namun ketika praktik keseharian Kiai Reza
memberi tanggung jawab kepada masing-masing santri.
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif deskriptif. Adapun
metode pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara yaitu wawancara,
observasi dan dokumentasi. Data-data yang ditemukan kemudian dianalisis
secara deskriptif kualitatif menggunakan sumber data kepustakaan,
wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teori strategi
dakwah yang dikemukakan oleh Muhammad Abu Al-Fath Al-Bayanuni yaitu
strategi sentimentil, strategi rasional dan strategi indrawi.
Hasil penelitian menemukan bahwa Kiai Reza menggunakan 3 Strategi yaitu:
Strategi sentimentil 1) Pembentukan akhlak dengan menggunakan bahasa
emosional 2) Mitra dakwah marginal, Strategi rasional 1) Dengan
menggunakan logika dakwah Kiai Reza 2) Tanya jawab, Strategi indrawi 1)
Praktik keagamaan seperti kegiatan muhadhoroh, hadrohan, nuhadasah dan
murojaah 2) Pembentukan akhlak yang digunakan Kiai Reza adalah
keteladanan mencontohkan perilaku yang positif, seperti sabar, disiplin, tidak
sombong dan rendah hati, Adapun faktor pendukung strategi dakwah Kiai
Reza dalam membentuk akhlak santri diantaranya 1) Kemampuan Kiai Reza
dalam memimpin pondok pesantren Eldarosah dengan baik, 2) Fasilitas
pondok pesantren, 3) Lingkungan sekitar pesantren. Sedangkan faktor
penghambat strategi dakwah beliau meliputi 1) Terlalu memberi keleluasaan
kepada santri 2) Kurangnya ketegasan dalam berbicara 3) Dampak negatif
perkembangan teknologi HP.