Abstract:
Anregurutta Kiai Haji Muhammad As'ad Al-Bugisy, seorang ulama
berpengaruh di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, memimpin gerakan
dakwah yang memainkan peran penting dalam membentuk kesadaran
keagamaan masyarakat. Dakwah dianggap sebagai jembatan antara individu
dan ajaran Islam, yang berfungsi memperdalam dan memperluas pemahaman
tentang Islam. Peran tokoh agama dalam memandu masyarakat menuju akhlak
mulia dan peradaban tinggi yang krusial, terutama di daerah Wajo.
Penulis melakukan penelitian tentang bagaimana Gerakan dakwah Anregurutta
Kiai Haji Muhammad As'ad Al-Bugisy di Kabupaten Wajo, yang diturunkan
ke pertanyaan minor, yaitu bentuk atau metode gerakan dakwah yang
dilakukan, tantangan dan solusi dari gerakan dakwah, dan dampak positif
beserta negatif dari gerakan dakwah tersebut. Perbedaan dengan penelitian
lainnya, penelitian ini membahas gerakan dakwah dari segi tasawuf dan
akhlaknya.
Penulis melakukan penelitian di Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan berkaitan
dengan AGR. KH. Muhammad As’ad. Dengan penelitian deskriptif kualitatif
yang menyelidiki, menemukan dan menggambarkan gerakan dakwah yang
dilakukan beliau. Menggunakan sumber data primer dari hasil wawancara 2
orang alumni Pondok Pesantren As’adiyah, observasi dan dokumentasi.
Menggunakan metode dakwah bil al-lisan, dakwah bi al-hal, dan dakwah bi
al-qalam.
AGR. KH. Muhammad As'ad di Kabupaten Wajo menggunakan tiga metode
dakwah: dakwah bi al-lisan melalui komunikasi langsung dan pembacaan
Barzanji, dakwah bi al-hal dengan pembentukan jama'ah tabligh dan pengajian
tudung, serta dakwah bi al-qalam melalui karya tulis seperti Kitab Kaukabul
Munir. Meski menghadapi tantangan, dirinya berhasil meningkatkan
pendidikan Islam, memperkuat aqidah, dan melahirkan ulama, namun diiringi
dampak negatif seperti kekakuan beragama.