dc.description.abstract |
Masyarakat pesisir memiliki karakteristik unik yang memerlukan
pendekatan dakwah khusus. Desa Kilauan Negeri di Kecamatan Klumbayan,
Kabupaten Tanggamus, merupakan representasi masyarakat pesisir dengan
kompleksitas budaya dan tantangan sosial ekonomi. Penelitian ini
dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk memahami dan mengoptimalkan
pendekatan dakwah yang sesuai dengan konteks lokal masyarakat pesisir.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis implementasi pendekatan
dakwah kultural pada masyarakat pesisir Desa Kilauan Negeri. Penelitian ini
menggunakan teori dakwah kultural Asep Muhyidin yang menekankan
pentingnya memahami dan memanfaatkan unsur-unsur budaya lokal dalam
penyampaian pesan dakwah, serta menjadikan budaya sebagai media dan
sasaran dakwah.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif dengan metode etnografi. Pengumpulan data dilakukan melalui
observasi partisipan, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Analisis
data menggunakan teknik analisis deskriptif untuk mengidentifikasi pola-pola
penting dalam praktik dakwah kultural di lokasi penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan dakwah kultural di
Desa Kilauan Negeri telah berhasil mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan
kearifan lokal masyarakat pesisir. Ditemukan beberapa strategi dakwah yang
efektif, seperti pemanfaatan tradisi nelayan dalam penyampaian pesan dakwah,
penggunaan seni budaya lokal sebagai media dakwah, dan pemberdayaan
ekonomi berbasis syariah yang sesuai dengan karakteristik masyarakat pesisir.
Namun, penelitian ini juga mengungkap tantangan seperti minimnya sumber
daya manusia yang memahami pendekatan dakwah kultural dan pengaruh modernisasi yang mengancam nilai-nilai tradisional. Implikasi dari penelitian
ini adalah perlunya pengembangan model dakwah kultural yang lebih adaptif
dan berkelanjutan untuk masyarakat pesisir. |
en_US |