DSpace Repository

Dakwah Kultural Dalam Tradisi Mappacci (Studi Pada Pernikahan Suku Bugis Desa Bangkir, Sulawesi Tengah)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Isman Iskandar
dc.contributor.author Nurul Yusri Qalbi, 20220201
dc.date.accessioned 2024-10-31T05:19:39Z
dc.date.available 2024-10-31T05:19:39Z
dc.date.issued 2024
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3978
dc.description.abstract Keanekaragaman budaya merupakan aset berharga yang mencerminkan identitas dan kesatuan bangsa, suku, agama, atau kelompok masyarakat. Indonesia, dengan ribuan pulau dan ratusan suku bangsa, memiliki keragaman budaya yang luar biasa, termasuk dalam upacara pernikahan suku Bugis di Sulawesi Selatan. Salah satu tradisi penting adalah Mappacci, yang dilakukan menjelang pernikahan untuk menyucikan calon pengantin. Tradisi ini sarat dengan simbolisme dan nilai-nilai Islam, menjadikannya sebagai media dakwah kultural yang mengintegrasikan ajaran Islam dengan budaya lokal. Dakwah kultural ini mengajak masyarakat melalui pendekatan budaya yang lembut dan relevan, menjaga warisan budaya sekaligus memperkuat identitas keislaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dakwah kultural yang terkandung dalam tradisi Mappacci pada pernikahan Suku Bugis di Desa Bangkir, Sulawesi Tengah. Tradisi Mappacci kaya akan simbolisme budaya yang selaras dengan ajaran Islam, dan memiliki potensi besar sebagai media dakwah kultural. Meskipun demikian, pemanfaatan tradisi ini belum optimal karena kurangnya pemahaman akan nilai-nilai Islam yang terkandung di dalamnya serta pengaruh pergeseran sosial dan budaya. Penelitian ini menggunakan teori dakwah kultural untuk menganalisis bagaimana nilai-nilai Islam dapat diintegrasikan lebih efektif dalam tradisi Mappacci, guna mewujudkan masyarakat Islam yang lebih kuat dan otentik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang melekat pada fenomena sosial. Penelitian ini fokus pada pengumpulan data deskriptif yang akan disajikan dalam bentuk laporan dan naratif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi dan studi pustaka seperti buku, dokumen, dan penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Mappacci mengandung pesan-pesan dakwah yang disampaikan melalui simbol-simbol seperti sarung sutera, daun pucuk pisang, daun nangka, beras, dan lilin. Simbol-simbol ini tidak hanya melambangkan kesucian, kesuburan, dan kesejahteraan, tetapi juga merefleksikan nilai-nilai Islam seperti kebersihan, keberkahan, dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Melalui tradisi ini, masyarakat Bugis di Desa Bangkir mempertahankan dan mengintegrasikan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam konteks pernikahan. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Dakwah Kultural en_US
dc.subject Nilai-Nilai Islam en_US
dc.subject Mappacci en_US
dc.subject Pernikahan en_US
dc.subject Suku en_US
dc.subject Bugis en_US
dc.subject Tradisi Lokal en_US
dc.title Dakwah Kultural Dalam Tradisi Mappacci (Studi Pada Pernikahan Suku Bugis Desa Bangkir, Sulawesi Tengah) en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account