dc.description.abstract |
Pemberdayaan perempuan merupakan salah satu upaya penting dalam
pembangunan masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan. Di Indonesia,
Program Kesejahteraan Keluarga (PKK) berperan signifikan dalam
memberdayakan perempuan di tingkat desa. Salah satu aspek kunci dalam
keberhasilan pemberdayaan ini adalah strategi komunikasi interpersonal yang
efektif. Komunikasi interpersonal yang baik dapat membangun hubungan
yang kuat, memperkuat solidaritas, dan mendorong partisipasi aktif
perempuan dalam kegiatan pemberdayaan. Oleh karena itu, penelitian ini
berfokus pada strategi komunikasi interpersonal dalam konteks pemberdayaan
perempuan melalui PKK di Desa Mekar Baru.
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis peran
strategi komunikasi interpersonal dalam proses pemberdayaan perempuan di
organisasi PKK. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi bagaimana strategi komunikasi interpersonal diterapkan,
mengukur efektivitasnya dalam meningkatkan partisipasi dan kapasitas
perempuan, serta mengidentifikasi hambatan yang dihadapi dalam
implementasinya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi
kasus. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan anggota PKK dan
pengurus desa, observasi langsung pada kegiatan PKK, serta analisis dokumen
terkait. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis tematik, yang
memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi pola dan tema utama yang
berkaitan dengan strategi komunikasi interpersonal dan dampaknya terhadap
pemberdayaan perempuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi interpersonal
dalam PKK efektif dalam membangun hubungan yang solid dan mendorong
partisipasi aktif perempuan. Komunikasi yang terbuka dan saling mendukung
memungkinkan anggota PKK untuk merasa lebih percaya diri dan termotivasi
dalam mengikuti program-program pemberdayaan. Namun, penelitian juga
mengidentifikasi beberapa hambatan, termasuk keterbatasan sumber daya, norma sosial yang kaku, dan kesulitan dalam mengakses teknologi
komunikasi, yang mengurangi efektivitas strategi tersebut. Penelitian ini
menyarankan perlunya peningkatan dukungan dan adaptasi strategi
komunikasi untuk mengatasi hambatan tersebut. |
en_US |