Abstract:
Upaya Israel membangun negaranya di Palestina banyak memicu
konflik dengan negara-negara di Timur Tengah. Landasan dari aksinya itu
berdasarkan justifikasinya terhadap ayat yang terkandung dalam kitab Ibrani
untuk menjajah Palestina dan kepercayaan mereka bahwa kaum Yahudi
adalah ummat Allah yang terpilih. Penjajahan ini dipelopori oleh gerakan
Zionisme yang dipimpin oleh Theodor Herzl. Tujuan penelitian ini ingin
mengetahui kebenaran dari doktrin mereka dalam pandangan Al-Qur’an,
menggunakan penafsiran Quraish Shihab.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
deskrptif dan bersifat studi kepustakaan (Library Research). Langkahlangkah meliputi memaparkan ayat-ayat perjanjian bani Israel dengan Allah,
khususnya pada QS. Al-Baqarah ayat 83-86. Menggambarkan pemikiran M.
Quraish Shihab terhadap ayat-ayat tersebut. Menyertakan penafsiran lain
sebagai penjelasan lebih lanjut. Mengklasifikasikan bentuk-bentuk perjanjian
bani Israel dengan Tuhan. Mengungkap sikap bani Israel terhadap perintah
tersebut. Menyimpulkan hasil analisis pengingkaran janji bani Israel terhadap
Allah berdasarkan pemikiran M. Quraish Shihab.
Hasil penelitian dari Perjanjian Bani Israel dengan Allah dalam QS.
Al-Baqarah [2]: 83-86, secara garis besar terbagi atas tiga bentuk, yakni;
Pertama, mengenai prinsip akidah adalah untuk tidak menyembah selain
Allah dan meng-Esa-kan-Nya. Kedua, mengenai prinsip syariat adalah untuk
melaksanakan shalat dan menunaikan zakat. Ketiga, perintah untuk menjalin
hubungan sesama manusia dengan baik, terutama kepada kedua orang tua,
keluarga dan lain sebagainya, serta larangan membunuh orang lain tanpa hak.