dc.description.abstract |
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk dan makna kalām
insyā’ ṭalabī dalam surah Ibrāhīm dengan dilatar belakangi oleh penulis
melihat kisah perjuangan rasul-rasul terdahulu dalam mendakwahi umatnya,
percakapan dan nasihat maupun do’a yang dimuat dalam bentuk kalām insyā’
ṭalabī dalam surah ini, yaitu kalimat yang menghendaki adanya suatu tuntutan
yang tidak terwujud ketika kalam itu diucapkan.
Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis-deskriptif. Dengan
metode analisis-deskriptif ini, artinya penulis mencoba menganalisis secara
umum kalām insyā’ ṭalabī yang ada di dalam surah Ibrāhīm serta
mendeskripsikan unsur-unsur Balāgah bentuk kalām insyā’ ṭalabī di dalam
tafsir al-Sya’rāwī karya Muhammad Mutawalli Sya’rāwī.
Hasil penelitian berdasarkan analisis ini, bahwa dalah surah Ibrāhīm
yang berjumlah 52 ayat memiliki kalām insyā’ ṭalabī 43 kalimat yang terdiri
dari amr, nahy, istifhām, tamannī dan nidā’. Kemudian dari segi makna, kalām
insyā’ ṭalabī tidak hanya mempunyai makna hakiki namun ada juga yang
mengandung makna iḍafi yaitu makna yang keluar dari makna aslinya.
Diantaranya adalah: Tahdid (Ancaman), Imtinān (mengungkit kebaikan),
Ta’jiz (Melemahkan), Irsyad (Anjuran/Nasehat), Do’a (Permohonan),
Tamannī (harapan), inkār (penolakan), Taswiyah (menyamakan), Tasywīq
(mendorong), tarajji (harapan), dan Dawām (mengekalkan). |
en_US |