Abstract:
Setiap individu menghadapi tantangan hidup, seperti kegagalan, kehilangan, dan tekanan sosial. Resiliensi diri adalah kemampuan seseorang dalam menyesuaikan diri dan bangkit dari kesulitan, yang dipengaruhi oleh faktor psikologis, sosial, dan spiritual.
Teori resiliensi Kathryn M. Connor dan Jonathan R. T. Davidson (2003) mengidentifikasi lima aspek utama resiliensi, seperti kecakapan personal, percaya pada intuisi, adaptabilitas dan fleksibilitas, kontrol diri, dan spiritualitas, yang juga tercermin dalam kisah Nabi Yusuf AS dalam Al-Qur’an.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep resiliensi dalam kisah Nabi Yusuf AS berdasarkan tafsir Fī Ẓilāl al-Qur’an karya Sayyid Qutb dengan pendekatan teori resiliensi Connor-Davidson. Menggunakan metode penelitian kualitatif berbasis kajian pustaka (library research) dan pendekatan tafsir tematik (maudhu’i), penelitian ini mengumpulkan data dari tafsir Fī Ẓilāl al-Qur’an serta berbagai literatur terkait.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek resiliensi yang dikemukakan oleh Connor-Davidson hadir dalam keteguhan Nabi Yusuf AS menghadapi berbagai ujian hidup, sebagaimana dijelaskan oleh Sayyid Qutb. Tafsir ini menyoroti bahwa kekuatan utama Nabi Yusuf AS terletak pada hubungan spiritualnya dengan Allah SWT, menjadikan kesabaran dan tawakkal sebagai pilar utama ketahanan diri.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam studi tafsir psikologi serta menawarkan perspektif Islam dalam membangun ketahanan mental di era modern.