Abstract:
Tesis ini berangkat dari ayat ḥākimiyyah yang dipolitisasi sebagian kelompok hingga menjadi satu doktrin teologis, bagkan meligitimasi tindak kekerasan berlandaskan ayat-ayat tersebut.
Diskursus ini didahului oleh beberapa peneliti, di antara yang mendekati adalah Tesis karya Ulfiya Nur Afiqah berjudul “Reinterpretasi Ayat-Ayat Kedaulatan Tuhan Perspektif Tafsir Maqashidi” (2022), yang turut menyimpulkan kekeliruan faham kedaulatan Tuhan (ḥākimiyyah). Perbedaanya adalah ia menggunakan pisau analisis tafsir maqāṣidī Abdul Mustaqim. Adapun penelitian ini akan berdiri di atas landasan semantik Izutshu dalam mencari pandangan alam Al-Quran atas istilah kunci (key-terms), dalam hal ini adalah kata ḥukm.
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif yang bersifat kuantitatif serta penelitian kepustakaan (library research). Langkah-langkah itu setidaknya tergambar dari membaca pemikiran ḥākimiyyah dan semantik, dari fakta dan sejarahnya, hingga menerapkan analisis semantik Al-Quran Izutshu pada objek penelitian yaitu kata hukm yang melandasi ḥākimiyyah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Ayat Ḥākimiyyah dalam analisis semantik Al-Quran Izutshu dinaungi oleh sebuah pandangan alam al-Quran yang tergambar dalam 4 konsep, yaitu Allah, keputusan (qaḍā), hikmah (ḥikmah) dan ketelitian (Ḍabt). Ia tidak terbatas pada urusan pencegahan atau pengadilan antar manusia sebagaimana yang dipahami pra-Islam. 2) Ayat ḥākimiyyah tafsiran Izutshu sangat relevan dengan konsep kedaulatan negara modern dalam mengambil sebuah keputusan, di antaranya pertimbangan para pengambil keputusan atas keadilan dan kebijakan yang berlandaskan hikmah.