DSpace Repository

Al-Qur’an dan Relasi Gender Studi Analisis Kitab Tafsir Surat An-Nur Karya Abdurrahim Faris Abu ‘Ulbah

Show simple item record

dc.contributor.advisor Samsul Ariyadi
dc.contributor.advisor Ade Naelul Huda
dc.contributor.author Salsabilah, 220411017
dc.date.accessioned 2025-03-19T04:48:45Z
dc.date.available 2025-03-19T04:48:45Z
dc.date.issued 2025
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4153
dc.description.abstract Penelitian tentang relasi gender dalam Al-Qur’an yang telah dilakukan kebanyakan membahas seputar upaya reinterpretasi bahkan rekontruksi ayat-ayat Al-Qur’an dan metode penafsiran yang dianggap bias gender. Pembahasan yang sudah ada mengerucut pada konsep kesetaraan dan ketidaksetaraan, yang dianggap sebagai akar permasalahan utama persoalan gender. Dalam merespon perguliran isu tersebut, penulis merasa perlu untuk melakukan pengkajian terhadap karya Abdurrahim Faris Abu 'Ulbah, kitab Tafsīr Sûrat An-Nûr. Surat An-Nur sendiri mencakup hampir seluruh permasalahan interaksi antara kaum laki-laki dan perempuan. Berdasarkan pengamatan penulis, Abdurrahim Abu ‘Ulbah berhasil mendudukkan landasan yang tegas dalam merespon isu kontemporer secara qanā’ah dan penuh keyakinan bahwa Al-Qur’an mampu menjadi solusi atas problematika tersebut. Penulis berusaha mencari pembacaan tafsir yang tidak dibumbui kecondongan atau dimotori ide feminisme. Sebab ide tersebut justru melahirkan ketimpangan dan keguncangan struktur masyarakat serta keluarga. Penelitian ini dilakukan untuk mengungkap terkait penafsiran Abu ‘Ulbah terhadap ayat-ayat relasi gender dalam Al-Qur’an, metodologi penafsiran, serta relevansinya terhadap relasi gender di masa kontemporer yang terus bergulir. Penelitian ini merupakan kajian kepustakaan (Library Reseach). Dari hasil kajian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa Pertama, Abu ‘Ulbah menjelaskan bahwa Al-Qur’an menyeru manusia secara umum sebagai objek yang sama. Adanya kekhususan dalam teks tidak bisa dimaknai sebagai ketidaksetaraan. Abu ‘Ulbah menghadirkan pembacaan yang berbeda dan tidak mengurai soal konsep kesetaraan dan ketidaksetaraan. Kedua, dalam penafsirannya Abu ‘Ulbah menggunakan gabungan metode penafsiran bi al-Ma’tsur dan bi ar-Ra’yi, dengan model penafsiran tahlili dan corak fiqhi-lughawi. Relasi gender yang dipaparkan oleh Abu ‘Ulbah mengarahkan fokus perhatian pada hukum yang mengatur seputar relasi gender secara rinci baik dalam ranah domestik maupun publik. Abu ‘Ulbah menolak tenggelam pada perdebatan yang tidak berujung soal kesetaraan dan ketidaksetaraan karena menurutnya itu bukanlah topik utama. Sebab, tidak adanya keterikatan seseorang pada hukum syari’at itulah sesungguhnya yang menjadi penyebab lahirnya berbagai ketimpangan dan persoalan seputar relasi gender yang ada. Sehingga solusinya harus dengan kembali pada pembacaan yang benar dan utuh pada nash syari’at. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Program Pascasarjana IIQ Jakarta en_US
dc.subject Relasi Gender en_US
dc.subject Tafsir Surat An-Nur en_US
dc.subject Kesetaraan Gender en_US
dc.title Al-Qur’an dan Relasi Gender Studi Analisis Kitab Tafsir Surat An-Nur Karya Abdurrahim Faris Abu ‘Ulbah en_US
dc.type Tesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account