Abstract:
Meninggalnya mantan Perdana Menteri RI kelima Mohammad Natsir dirasakan bangsa Jepang seolah “ledakan bom atom ke 3” yang dijatuhkan di Kota Tokyo, mengapa Jepang begitu menghormatinya? MOHAMMAD NATSIR atau Pak Natsir, begitu orang sering memanggil beliau, adalah sebuah nama panggilan yang biasa untuk siapa saja, menunjukkan kesederhanaan hidup beliau. Pertanyaannya, bagaimana kader2 beliau yang sekarang masih ada dan turunannya, apakah jiwa jiwa jiwa Natsir dengan kesederhanaan padahal diplomat ulung juga, sangat republiken , bijaksana, tidak materialistis, memegang prinsip serta idialisme, menjunjung tinggi moral dan etika demi kemajuan negara bangsa Indonesia itu , masih adakah disanubari dan implementasikan kehidupan sosial di masing2 yang mengakuaku kamasyumiannya tsb.