Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji relevansi bai’at dengan kehidupan modern saat ini dalam tafsir haraki melalui pendekatan komparatif terhadap dua tafsir terkemuka: "Fi Dzilal al-Qur'an" karya Sayyid Quthb dan "Min Wahyi Al-Qur'an" karya Muhammad Husain Fadlullah. Bai’at, sebagai janji setia dalam Islam, memiliki peran penting dalam membangun ikatan antara individu dan kepemimpinan dalam konteks dakwah dan gerakan Islam. Penelitian ini memiliki tema yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Samsul Bahri, Zainuddin dan Muhammad Husni bin Ismail dengan judul “Bai’at Dalam Al-Qur’an Menurut Ibnu Katsir” yang dimuat dalam Jurnal of Islamic Studies pada tahun 2019 di UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Pada penelitian tersebut hanya Tafsir Ibnu Katsir yang menjadi rujukan utama, sedangkan pada penelitian ini menjadikan dua kitab tafsir sebagai rujukan utama; Tafsir fi Zilal Al-Qur’an dan Min Wahyi Al-Qur’an.
Jenis penelitian pada tesis ini adalah penelian kepustakaan (library research) dengan pendekatan studi komparasi yang deskriptif dan analitif. Penelitian ini menggunakan teknik dokumentatif dalam pengumpulan data. Dalam menganalisa menggunakan teknik analisa konten (content analysis). Hasil penelitian ini adalah pertama, baiat merupakan ajang pembuktian jati diri seorang muslim untuk menjadi mukmin yang sesungguhnya. Baiat yang benar akan mendapat ridha Allah dan sebaliknya, jika tidak maka perlu ditinjau ulang baiat tersebut. Kedua, baiat masih relevan hingga kehidupan kontemporer saat ini meliputi tiga aspek kehidupan; ibadah, siyasah dan muamalah.