| dc.description.abstract |
Penafsiran terhadap Al-Qur’an merupakan elemen krusial dalam memahami makna dan pesan ayat-ayat Al-Qur’an. Namun, dalam praktiknya, sering terjadi perbedaan penafsiran atau al-ikhtilaf fi at-tafsir baik di kalangan ulama salaf maupun khalaf, bahkan sejak masa Rasulullah Saw. Al-Ikhtilaf fi at-tafsir terbagi menjadi dua jenis utama: Ikhtilaf kembali kepada satu makna dan Ikhtilaf yang kembali kepada beberapa makna, yang masing-masing memiliki bentuk dan karakteristik tersendiri.
Penulisan tesis ini bertujuan mengetahui metode As-Sa’di dan Quraish Shihab dalam menafsirkan ayat-ayat yang mengandung al-ikhtilaf fi at-tafsir dan memahami dampak dari perbedaan tersebut dalam pemahaman Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan metode pustaka dan merupakan penelitian kualitatif. Penulis menemukan bahwa metode as-Sa’di dalam menafsirkan ayat-ayat yang mengandung al-ikhtilaf dengan tiga cara, yaitu, tidak menerangkan adanya perbedaan dan memilih pendapat yang menurutnya tepat, menyebutkan adanya perbedaan tanpa memilih salah satunya, dan menjelaskan adanya perbedaan, kemudian memilih pendapat yang menurutnya tepat. Sedangkan Quraish Shihab dengan dua cara, yaitu, menerangkan adanya perbedaan tanpa memilih salah satu pendapat dan memilih pendapat yang menurutnya tepat. |
en_US |