Abstract:
Perkembangan teknologi digital di Indonesia membuka peluang
baru bagi filantropi Islam melalui digital fundraising yang berpotensi
meningkatkan efisiensi, transparansi dan jangkauan penghimpunan dana.
Namun, realisasinya masih menghadapi kendala berupa rendahnya literasi
digital, isu keamanan data, serta mutu layanan yang belum optimal,
sehingga capaian penghimpunan dana zakat, infak dan sedekah masih jauh
di bawah potensi nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
peningkatan dana ZIS melalui digital fundraising, mengidentifikasi
hambatan dan ancaman yang dihadapi, serta mengukur keberhasilan
penghimpunan dana ZIS dengan menggunakan pendekatan Total Quality
Management di Inisiatif Zakat Indonesia.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
narrative analysis dan desain triangulasi. Data primer diperoleh melalui
wawancara semiterstruktur. Data sekunder diperoleh dari laporan tahunan,
dokumen internal penghimpunan dana zakat, infak dan sedekah berbasis
digital, data pertumbuhan jumlah donatur, serta literatur ilmiah terkait
zakat, digital fundraising, dan Total Quality Management. Analisis data
dilakukan melalui tahapan pengumpulan, reduksi, penyajian dan penarikan
kesimpulan yang diverifikasi menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menyatakan Pertama, penerapan prinsip Total
Quality Management dalam digital fundraising terbukti meningkatkan
penghimpunan dana ZIS melalui orientasi pelanggan, perbaikan
berkelanjutan dan pengambilan keputusan berbasis data. Kedua, hambatan
utama yang dihadapi mencakup keterbatasan sumber daya manusia,
resistensi terhadap standar mutu, rendahnya literasi digital dan integrasi
sistem yang belum optimal; sedangkan ancaman muncul dari rentannya
keamanan data, penyalahgunaan privasi dan meningkatnya persaingan
platform filantropi digital. Ketiga, keberhasilan digital fundraising
ditunjukkan melalui kontribusinya terhadap pertumbuhan dana ZIS,
peningkatan loyalitas donator dan penguatan budaya mutu internal organisasi.
