Taqarrub Perspektif Tafsir Sufi Studi Komparatif Kitab Haqaiq al-Tafsir Karya Abu ‘Abd al-Rahman Al-Sulami (w. 412 H) dan Laṭaif al-Isyarat Karya Abu Al-Qasim Al-Qusyairi (w. 465 H)

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis konsep taqarrub (mendekatkan diri kepada Allah) dalam tafsir sufi, dengan membandingkan Kitab Haqāiq al-Tafsīr karya Al-Sulami dan Kitab Laṭāif al-Isyārāt karya Al-Qusairi. Penelitian sebelumnya telah mengkaji tafsir sufi secara umum atau kedua kitab ini secara terpisah, namun belum ada studi komparatif mendalam yang berfokus pada konsep taqarrub dari kedua mufassir tersebut, terutama dalam menyoroti perbedaan penekanan mereka. Metode penelitian yang digunakan adalah studi komparatif deskriptif-analitis dengan pendekatan kualitatif. Data primer didapatkan dari teks asli kedua kitab tafsir, sedangkan data sekunder dari literatur terkait. Analisis data meliputi identifikasi ayat-ayat taqarrub, kategorisasi makna, dan komparasi tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Al-Sulami menafsirkan taqarrub dengan penekanan pada hakikat batin dan isyarat Ilahi, mengaitkannya dengan maqāmat dan ahwāl serta pentingnya penyucian hati. Sebaliknya, Al-Qusairi menafsirkan taqarrub secara lebih sistematis dan pedagogis, mengintegrasikan dimensi syariat dan adab, serta menekankan pentingnya istiqamah dan mujāhadah. meskipun keduanya memandang taqarrub sebagai puncak spiritual yang memerlukan pembersihan jiwa dan penyerahan diri, Al-Sulami lebih fokus pada dimensi esoteris dan isyarat simbolik, sedangkan Al-Qusairi lebih menekankan aspek eksoteris, praktis, dan syarat-syarat syariat. Penelitian ini mengisi kekosongan dalam studi komparatif tafsir sufi pada konsep taqarrub dari kedua ulama besar ini.