| dc.description.abstract |
Zakat produktif pada tahun 2023–2024 masih menghadapi berbagai
kendala. Di antaranya adalah ketepatan penerima zakat belum optimal sehingga
distribusi kurang tepat sasaran, kompetensi amil yang terbatas dalam
pendampingan dan pengawasan program. Selain itu, keterbatasan Sumber Daya
Manusia (SDM), kurangnya pemanfaatan digitalisasi, Permasalahan ini
menunjukkan perlunya pengelolaan zakat produktif yang lebih profesional agar
mampu meningkatkan kemandirian ekonomi mustahik.
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan
wawancara terfokus kepada Ketua Pendistribusian dan Pendayagunaan,
Pendamping program Z-Chicken, Mustahik. Tolak ukur penelitian
menggunakan model CIPP (Context, Input, Process, Product) agar lebih
komprehensif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertama, program Z-Chicken yang
dilaksanakan BAZNAS Kota Tangerang bertujuan meningkatkan kemandirian
ekonomi mustahik melalui usaha produktif. Dari sisi Context, program ini
relevan dengan kebutuhan mustahik untuk keluar dari ketergantungan
konsumtif. Dari sisi Input, telah disediakan bantuan modal, pelatihan, dan
pendampingan meskipun masih terdapat keterbatasan SDM. Proses
pelaksanaannya berjalan cukup baik, dan hasilnya menunjukkan peningkatan
pendapatan serta peralihan ke arah usaha produktif. Kedua, program ini masih
menghadapi sejumlah tantangan, di antaranya keterbatasan kompetensi
mustahik, kurangnya konsistensi dalam menjalankan usaha, serta persaingan
ketat di sektor kuliner. Hal tersebut membuat keberlanjutan bisnis belum
sepenuhnya terjamin bagi seluruh penerima manfaat |
en_US |