| dc.description.abstract |
Menurut data Badan Wakaf Indonesia, pengelolaan wakaf produktif
hingga saat ini masih banyak dilakukan dengan pola tradisional. Kondisi
tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain keterbatasan
profesionalisme para nazir, minimnya inovasi, regulasi tata kelola yang belum
memadai, serta rendahnya literasi masyarakat mengenai wakaf. Oleh karena
itu, diperlukan pengembangan model pengelolaan wakaf yang berkelanjutan
agar potensi wakaf dapat dioptimalkan secara lebih efektif. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis penerapan model wakaf produktif di Lembaga
Nazir Wakaf Al-Ihsan dengan menggunakan pendekatan analisis SWOT.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif eksploratif melalui
observasi secara langsung, wawancara terfokus dan dokumentasi untuk
memperoleh data yang dibutuhkan. Selanjutnya pengolahan data dilakukan
melalui 4 tahap, yaitu reduksi data, analisis SWOT, penyajian data, serta
penarikan kesimpulan sebagai bagian akhir dalam menginterpretasikan data
yang diperoleh dari informan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, Pertama, Terdapat kekuatan
dan kelemahan dalam penerapan model wakaf produktif berdasarkan
Bussiness Model Canvas di LembagaNazir Wakaf Al-Ihsan. Fakta yang
menguatkan adalah adanya pengelolaan dana wakaf berbasis Mud𝑎̇rabah
linked wakaf. Sementara itu, kelemahanya pada kurangnya edukasi dari
pemerintah terkait penerapan wakaf produktif sebagai strategi utama dalam
pengelolaan wakaf. Kedua, berdasarkan analisis SWOT, ditemukan bahwa
penerapan Bussines model canvas sebagai strategi usaha memiliki kekuatan,
kelemahan, peluang, dan tantangan dalam meningkatkan bisnis wakaf. Namun,
faktor kekuatan dari penerapan Bussiness model canvas dinilai lebih dominan
dibandingkan faktor lainya. Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan
bahwa strategi Bussines Model Canvas dengan sistem Muda ̇rabah Linked Wakaf di Lembaga Nazir Wakaf Al-Ihsan telah optimal dalam pengelolaan
wakaf, yang terukur melalui Tingkat efisiensi, efektivitas, produktivitas,
transparansi, dan akuntabilitas. Meskipun terdapat kendala eksternal, hal
tersebut dapat menjadi bahan perbaikan dimasa mendatang. |
en_US |