Abstract:
Komunikasi keluarga berperan penting dalam membentuk perilaku,
sikap, dan keharmonisan antar anggota keluarga. Sehingga penelitian ini
bertujuan mengidentifikasi pola komunikasi yang diterapkan orang tua dan
dampaknya terhadap keharmonisan keluarga.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peenelitian ini adalah
bagaimana pola komunikasi antar orang tua dan anak dapat memengaruhi
keharmonisan keluarga. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya adalah fokus penelitian. Penelitian sebelumnya berfokus pada
keluarga TKI atau keluarga tunggal, penelitian ini khusus mempelajari
hubungan orang tua dan anak para keluarga mahasiswi IIQ dengan harapan
memperkaya literatur komunikasi keluarga dan memberikan wawasan baru
tentang penerapan pola komunikasi untuk mencapai keharmonisan keluarga.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan
paradigma konstruktivis, data dikumpulkan melalui wawancara terstruktur,
observasi non-partisipan, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui
reduksi data, penyajian, dan penarikan kesimpulan, serta validitas diuji dengan
triangulasi sumber. Denga menggunakan teori Koerner dan Fitzpatrick sebagai
pisau analisis penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi demokratis
paling efektif dalam menciptakan keharmonisan keluarga, karena
memungkinkan komunikasi dua arah yang terbuka, di mana anak merasa
didengar dan dihargai. Sebaliknya, pola otoriter cenderung menciptakan jarak
emosional, sementara pola bebas seringkali mengakibatkan kurangnya kendali
dan disiplin.